Selasa, 19 Oktober 2010

Hadis Berbakti Kepada Orang Tua

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash r.a. dia berkata : Seorang laki – laki menghadap Nabi Saw, lalu mengatakan, “Aku berbaiat kepada Anda untuk berhijrah dan berjihad agar aku memperoleh pahala dari Allah Azza Wa Jalla, “Rasulullah Saw, bertanya “Apakah salah satu dari dua orang tuamu ada yang masih hidup? “Laki – laki itu menjawab, “Ya, bahkan dua – duanya,” Rasulullah Saw bertanya lagi, “Kamu menginginkan pahala dari Allah Azza Wa Jalla?”, Laki – laki itu menjawab, “Ya. “Rasulullah Saw bersabda, “Pulanglah ke kedua orang tuamu dan berbaktilah kepada mereka berdua!” (HR Bukhari No. Hadis 3004 dan Muslim No. Hadis 1756).

Pantas Diberi Kesempatan

Disaat Timnas minim prestasi PSSI selaku induk organisasi sepakbola tertinggi sepakbola di negeri ini serasa kelabakan. Beberapa jalan pintas pun coba dilakukan salah satunya yaitu menaturilisasi pemain berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri seperti Jhon Van Beukering, Sergio Van Dick, dan Rafael Guilermo Eduardo. Sebelumnya pun dalam laga eksebisi timnas antara tim merah dan tim putih BTN (Badan Tim Nasional) telah mencoba beberapa pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri salah satunya Irfan Bachdim yang kini memperkuat salah satu klub ISL Persema Malang. BTN selaku badan yang bertanggungjawab menangani timnas terkesan memaksakan untuk tampil dalam laga uji coba melawan Uruguay, hal yang terlalu cepat karena secara hukum pemain – pemain itu belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Tak hanya itu secara tim mereka juga belum menyatu meski sudah berlatih bersama Bambang Pamungkas cs. Selain itu masih ada pemain – pemain asing yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi yang bermain di kompetisi dalam negeri yang berniat menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) seperti Cristian Gonzales justru seakan disepelekan oleh PSSI, meski secara usia sudah tak terbilang muda tapi kualitasnya masih layak diandalkan utamanya dalam jangka pendek. Namun jika para pemain keturunan ini memiliki permainan dan pengalaman yang bagus, terlebih beberapa pemain keturunan tersebut pernah merasakan kompetisi level tertinggi di Belanda, serta pernah menjadi pemain timnas U-21 Belanda, maka rakyat Indonesia pantas berharap banyak. Kurangnya regenerasi di Timnas senior Indonesia juga bisa dijadikan alasannya, meskipun di kompetisi dalam negeri sendiri begitu banyak dijumpai pemain – pemain muda berkualitas seperti Yongki Ari Wibowo, Andik Vermansyah dan Oktavianus Maniani, tapi jam terbang internasional mereka yang belum begitu teruji, terlebih emosi mereka yang tergolong labil dan diperparah dengan hukuman wasit di kompetisi dalam negeri yang tak setegas dengan wasit luar negeri. Maka dari itu di era kepelatihan Alfred Riedl pemain muda tersebut mulai dicoba diberi kesempatan masuk skuad timnas senior dengan harapan mampu memberi nafas baru di timnas. Ada satu hal yang patut menjadi tanda tanya yaitu seberapa besarkah rasa nasionalisme mereka terhadap negeri leluhurnya ini ketika nantinya telah bergabung di timnas senior Indonesia, karena patut dicatat beberapa dari mereka juga pernah menghiasi skuad timnas U-21 Belanda tentu kesempatan untuk bermain di timnas senior Belanda juga begitu mereka dambakan, disinilah masalahnya dilihat darimana pun timnas Belanda dan timnas Indonesia jelas berbeda kelas begitu jauh. Dampak lain kesempatan bermain pemain asli pribumi akan sedikit tersaingi dengan adanya pemain naturilisasi, akan tetapi itu juga bisa membuat para pemain lokal untuk meningkatkan kualitasnya supaya tidak kalah saing dengan pemain keturunan dampak positifnya pun para pemain akan selalu berusaha untuk bermain sebaik mungkin setiap kali diberi kesempatan dan tentu ini akan menguntungkan bagi timnas sendiri karena bisa mencoba beberapa variasi pemain tanpa mengandalkan figur satu dua pemain saja seperti yang terjadi selama ini. Jika mereka memang benar – benar mempunyai niat untuk bergabung dengan negeri leluhurnya dan bukan tidak mungkin jika memang memiliki niat yang kuat untuk bergabung akan menjadi seperti Hamit dan Halil Altintop yang membela negara leluhurnya Turki yang mampu menorehkan prestasi bagi negara leluhurnya. Jadi apa salahnya mencoba untuk memberi kesempatan pemain keturunan yang di naturilisasi pada timnas senior Indonesia, akan tetapi lebih baik prioritaskan dulu pemain asing yang bermain di kompetisi Indonesia yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi sebagai proyek jangka pendek. Jika itu terealisasikan timnas akan mengikuti jejak timnas Singapura yang sukses dengan pemain – pemain naturilisasinya, tetapi dengan syarat pemain naturilisasi itu memang berkualitas dan pengalamannya lebih dari pemain lokal. Jika itu terjadi bukan mustahil kombinasi pemain senior lokal, pemain muda, pemain keturunan dan pemain asing naturilisasi menghasilkan timnas senior yang begitu solid dan bisa memenuhi prestasi sesuai dengan harapan rakyat Indonesia.
Avirista Midaada
FISIP Universitas Brawijaya
Bojonegoro Jawa Timur 62113

Sabtu, 19 Juni 2010

Tangisan Bumiku

Bumiku kian tua
Bumiku kian malang
Merintih menangis
Karna ulah manusia
Asap rokok, asap pabrik
Efek rumah kaca,penebangan hutan
Perlahan membunuhmu
Memberikan ancaman bagi milyaran manusia
Kini deritamu kian parah
Benda - benda luar angkasa
Silih berganti menghujanimu
Tak bisa dirimu berbuat banyak
Tuk lindungi milyaran anak cucu adam
Ku hanya bisa merintih
Selagi berusaha dan berharap
Dengan segala keluh kesah
Wahai manusia
Jagalah bumi kita
Tempat hidup kita tercinta
Kurangilah polusi udara
Kurangilah efek rumah kaca
Kurangilah penebangan hutan
Bantulah bumiku menjaga kehidupan manusia
Wahai manusia
Jagalah bumi kita tercinta
Sebelum Tuhan benar - benra murka pada kita

Avi Rista Midaada

Mimpi Itu Datang

Jangan takut untuk bermimpi! Kalimat itu menjadi filosofi orang - orang untuk menggapai sukses. Sekian lama warga Bojonegoro mendambakan sebuah mimpi yang besar akan tanah kelahirannya tercinta. Ya setiap orang di negara Indonesia menyebutkan kata Bojonegoro yang ada hanyalah banjir, banjir dan banjir. Memang kenyataannya seperti itu bahwa Bojonegoro begitu terkenal di seluruh Indonesia karena banjir diakibatkan Sungai Bengawan Solo yang melintasi Bojonegoro. Namun dalam dua sampai tiga tahun terakhir ini ada objek baru yang begitu dibanggakan warga Bojonegoro. Apalagi kalau bukan sepakbola dengan tim kebanggaan warga Bojonegoro yaitu Persibo Bojonegoro. Beberapa tahun terakhir ini performa tim kebanggaan Persibo terbilang trengginas, datang dengan pemain - pemain kelas dua dengan mengandalkan kolektivitas tim oleh pelatih sebelumnya Gusnul Yakin. Di tangannya Persibo disulap menjadi tim pembunuh raksasa. Arema Indonesia, Persik Kediri, Persela Lamongan, dan Persebaya Surabaya pernah menjadi korban sengatan Laskar Angling Dharma.
Periode pun bergulir, mimpi warga Bojonegoro melihat Persibo dan Bojonegoro dikenal banyak orang di Indonesia pun tiba. Kamis 27 Mei kemarin bertempat di Stadion Manahan, Solo, tim asuhan Sartono Anwar mengukir sejarah untuk pertama kalinya lolos menuju kasta tertinggi sepakbola Indonesia yaitu Liga Super. Bermain dengan dukungan ribuan Boromania, Persibo tampil bringas dan hasilnya pada menit ke-7 M.Irfan berhasil menaklukkan gawang Persiram Raja Ampat yang dijaga Joice Sorongan. Kedudukan 1-0 untuk Persibo itu bertahan hingga wasit Aeng Suarlan meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Tak pelak hasil ini disambut sukacita oleh ribuan Boromania yang jauh - jauh ngeluruk kota Solo dan warga Bojonegoro pada umumnya, yang hanya bisa menyaksikan melalui layar kaca secara langsung.
Lolos menuju Liga Super seakan menjadi oase di tengah gurun pasir mengingat pada awal kompetisi Persibo tak banyak berbicara nyaring. Namun berkat kerjasama dan dukungan seluruh elemen warga Bojonegoro, mimpi untuk melihat Persibo berprestasi pun datang. Kini tinggal kita sebagai warga Bojonegoro bagaimana menyikapi hal ini, kita tentu tahu bahwa Liga Super Indonesia merupakan liga nomor 3 ter-elite di Asia setelah Japan League dan Korean League berdasarkan penilaian AFC (Asia Football Federation). Maka dari itu masih banyak PR yang harus dibenahi baik dari segi teknis maupun non teknis, Stadion mungkin menjadi hal pertama, ini dikarenakan Stadion Letjen H. Soedirman belum memenuhi standar nasional karena tanpa adanya lampu penerangan. Persibo juga membutuhkan pemain - pemain yang mempunyai kemampuan di atas rata - rata dan pengalaman di kompetisi yang begitu ketat. Tak hanya itu saja pengelolaan manajemen tim juga perlu diperhatikan mengingat BLI kian memperketat seleksi manajemen masing - masing tim peserta, dan hal yang paling penting dan amat krusial tentu saja gelontoran dana yang tak bisa dibilang sedikit. Mengingat masih banyak tim yang berplat merah alias masih menggunakan dana APBD dalam operasional dan kegiatannya. Padahal menurut peraturan Mendagri hal ini sudah dilarang, klub harus bisa berdiri sendiri dengan mencari sponsor dari pihak ke tiga. Jika semua aspek teknis dan non teknis telah siap, tentu dengan melihat kondisi Persibo sekarang warga Bojonegoro berharap Persibo bisa berbicara banyak di belantika persepakbolaan nasional, Setidaknya bertahan di Liga Super merupakan target yang realistis. Semoga dengan dukungan moril dan materiil yang diberikan semua elemen warga Bojonegoro Persibo bisa menaikkan pamor Bojonegoro sebuah kota kecil yang terus merajut mimpi ke depannya sehingga tercipta Bojonegoro Matoh seperti yang didambakan seluruh masyarakat Bojonegoro. Majulah Laskar Angling Dharma jayalah Bojonegoroku tercinta.

Jumat, 30 April 2010

RESENSI BUKU

Judul buku : The Servant Leader (Pemimpin yang Melayani)
Pengarang : Robert P. Neuschel
Penerjemah : Dra. Ati Cahayani, MM
Penerbit : PT Indeks, Jakarta
Cetakan : pertama, 1998
Tebal : 154 halaman
Peresensi : Avi Rista Midaada

Pemimpin yang Melayani Umat, Bukan Pemimpin yang Dilayani
Pemimpin merupakan suatu pucuk dimana merekalah yang akan bertanggungjawab akan kinerja bawahannya. Selama ini ada anggapan yang salah di realita kehidupan dimana seorang pemimpin itu harus diperlakukan spesial oleh bawahannya. Padahal jika dilogika justru pemimpinlah yang seharusnya bertindak melayani anak buahnya. Dalam buku ini penulis begitu detail menggambarkan sisi lain pemimpin sebagai pelayan umat, bukan justru yang dilayani. Seorang pemimpin yang matang memiliki beberapa faktor diantara lain : tujuan yang jelas, suara yang lembut, tetapi tegas, namun terkadang perlu berteriak, cadangan energi yang besar, kematangan pikiran dan emosi, kedamaian dan ketenangan dalam diri yang mendukung stabilitas saat menghadapi kekacauan, ego yang bisa dikelola dengan baik, kebebasan dari arogansi dan suasana hati, perasaan kuat tentang hal yang benar - benar penting hingga insting untuk hal yang penting. Pemimpin yang baik dicontohkan tidak memarahi anak buah yang melakukan kesalahan, tapi bagaimana pemimpin itu mengajarkan dari kesalahan yang telah dilakukakannya. Seni memimpin bukanlah hal yang mudah layaknya belajar ilmu fisika, ilmu sejarah, dan ilmu - ilmu lainnya, tapi lebih dari itu seorang pemimpin harusnya mempunyai sebuah ilmu filosofi yang mengerti akan apa yang sedang dirasakan anak buahnya dan yang terjadi pada sekitar lingkup kepemimpinannya.
Penulis disini begitu jeli dengan memperkuat argumen - argumen dan filosfinya dengan tokoh - tokoh dunia seperti Plato, Aristoteles, Robert Crandall, Alexander Agung dan lain - lainnya. Tak hanya itu pengalaman penulis kala sebagai angkatan darat AS, Profesor di bidang pengelolaan perusahaan di Kellogg School of Management dan direktur mitra senior pada McKinsey & Company membuatnya penulis bisa menggugah pembaca dan membawa pembaca pada kisah - kisah nyata nan heroic pada kehidupan seorang pemimpin. Penulis juga menjabarkan begitu jelas bagaimana visi misi seorang pemimpin yang benar - benar melayani umat dengan filosofi - filosofi kepemimpinan dari pemimpin - pemimpin dunia yang tersohor.
Buku ini merupakan bacaan wajib bagi para pemimpin dan pengajar kepemimpinan di seluruh dunia. Buku ini memuat seharusnya seperti apa pemimpin itu bertindak kepada bawahannya. Namun bagi pembaca pemula buku ini memang terlalu serius dan sulit dipahami dikarenakan buku ini dilengkapi filsafat - filsafat kepemimpinan ala pemimpin - pemimpin dunia. Selain itu beberapa kata di buku ini sulit dipahami bagi kalangan awam seperti contoh kata - kata CEO.
Buku ini mengandung sejuta pelajaran yang wajib dipelajari oleh para pemimpin dan manager di seluruh penjuru dunia sehingga dengan itu mereka bisa mengemban amanah yang diberikan. Buku ini layak dibaca bagi kita yang ingin memperdalam tentang ilmu kepemimpinan. Tak hanya itu sebagai umat islam, dimana kata Rasulullah Saw setiap orang adalah pemimpin. Maka buku The Servant Leader adalah bacaan yang berisi, supaya kita benar - benar menjadi pemimpin yang dicontohkan Rasulullah Saw yaitu pemimpin yang melayani dan mengabdi kepada masyarakat bukan pemimpin yang minta dilayani apalagi dengan meminta segala fasilitas yang diluar kewajaran.
Avi Rista Midaada (XII IPS 1)

Bedah Juara Piala Dunia 2010

Halo sobat MADANI, sebentar lagi kita akan disuguhi turnamen sepak bola terakbar di bumi ini. Turnamen yang memperebutkan trofi bergengsi Jules Rimet yang diselenggarakan empat tahun sekali ini.Turnamen Piala Dunia kali ini merupakan turnamen yang ke- 19 dalam sejarah yang akan diselenggarakan pertama kali di Benua Afrika, tepatnya di negara Afrika Selatan. Hem tentu kalian penasaran dong! siapa - siapa saja yang merupakan kandidat tim juara dunia 2010 kali ini. Berikut ini ulasan kontestan dari grup A hingga grup H dan peluang - peluang mereka.
Grup A yang dihuni oleh tuan rumah Afrika Selatan, Meksiko, Uruguay, dan Prancis. Unggulan grup ini jelas Prancis, sepintas tim asuhan Raymond Dommench ini tak mendapat saingan berat. Tapi tunggu dulu, Afsel dengan dukungan supoternya tentu tak mau sekedar menjadi penggembira di ajang ini. Memiliki bintang - bintang yang bermain di liga - liga Eropa seperti Steven Pienaar yang bermain di klub Everton, Benni McCarthy dan Erlio Van Heerden yang bermain di Blackburn Rovers di Liga Inggris membuat mereka menjadi tim underdog yang layak diperhitungkan. Meksiko dibawah asuhan Javier Aguirre dengan skuad mudanya juga layaknya menjadi pengganjal utama langkah Les Blues -julukan Prancis-. Carlos Vela, Giovanni Dos Santos, Cuauhtemac Blanco, Rafael Marquez dan Carlos Salcido merupakan jaminan mantap kombinasi pemain muda dan senior ala Aguirre. Uruguay pun demikian dengan semangat khas Amerika Latin mereka juga mengandalkan sederet nama yang berlaga di liga eropa seperti Diego Forlan (Atletico Madrid), Martin Caceres (Juventus), dan Luiz Suarez (Ajax Amsterdam) ditambah polesan dingin Oscar Warrington Tabarez. Ketiga tim tersebut bisa saja membuyarkan impian Frank Ribery cs, apalagi performa Prancis di kualifikasi Piala Dunia tak begitu memuaskan. Bahkan lolos di Piala Dunia 2010 ini berkat gol kontroversial Thierry Henry ketika play off melawan Irlandia. Namun, jika melihat penampilan secara individu Prancis layak menjadi unggulan, selain itu mereka juga pernah menjadi juara dunia sekali pada tahun 1998. Jadi Prancis belum tentu akan melenggang kangkung menuju fase 16 besar, andai performa mereka masih sama dengan performa di kualifikasi grup.
Grup B tampaknya satu tempat akan menjadi milik Argentina, sedangkan jatah satu tim lainnya akan diperebutkan oleh Nigeria, Korea Selatan dan Yunani. Argentina layak menjadi unggulan pertama karena memiliki pemain - pemain top dunia seperti pemain yang menyabet gelar pemain terbaik dunia 2009 Lionel Andreas Messi. Ya Messi si bocah ajaib 21 tahun ini akan menjadi pembeda di grup ini. Aksi - aksinya di klubnya Barcelona membuat pemain belakang lain tentu ngeri menghadapi. Terakhir kali Messi mencatatakan namanya menjadi pemain ke- 5 yang menciptakan 4 gol sekaligus dalam satu partai di Liga Champions Eropa kala menghempaskan Arsenal.Tengok pulalah tandem Messi yakni Gonzalo Higuain yang juga menjadi top skor Real Madrid dengan 23 golnya atau berada di urutan kedua pencetak gol terbanyak di Liga BBVA Spanyol. Belum lagi masih ada nama - nama lain seperti Sergio Aguerro (Atletico Madrid), Javier Mascherano (Liverpool) dan lainnya. Sayangnya, Argentina masih dihadapkan dengan problem strategi yang cocok beberapa kali Diego Maradonna merombak skuadnya di fase kualifikasi. Inilah yang mengakibatkan Argentina tak diunggulkan melenggang hingga final, prediksi dari jurnalis MADANI, Argentina hingga perempat final. Nigeria yang tak lolos Piala Dunia 2006 berbenah peremajaan skuad dilakukan hasilnya cukup apik, diperkuat sebagian pemain muda seperti Victor Obinna (Malaga) serta John Mikel Obi (Chelsea) dan disokong seperti Nwanko Kanu (Portsmouth) dan Obafemi Martins (Wolfsburg) menjadikan Nigeria layak berbicara banyak. Korea Selatan yang masih mengandalkan veteran Piala Dunia 2002 yang kala itu Korsel berhasil melenggang hingga fase semifinal. Park Ji Sung (Manchester United), Lee Young Pyo (Al Hilal) dan Lee Won Jae (Suwon) merupakan sisa - sisa veteran Piala Dunia 2002. Tentu pengalaman mereka amat dibutuhkan pemain muda seperti Park Chu Young (As Monaco), dan Lee Chun Yong (Bolton Wanderers). Yunani juara eropa 2008 ini juga mengencangkan sejuta harapan dibawah asuhan Otto Rehagel. Giorgios Samaras (Celtic) dan Giorgios Karagounis (Panathinaikos) menjadi pemain kunci Yunani di Piala Dunia 2010 ini. Memainkan pola bertahan ini menambahkan dua pemain ini amat sentral kala tim ini memainkan serangan cepat. Hem, tampaknya Argentina masih belum bisa tertahankan di grup ini, peluang lolos berikutnya tampaknya menjadi milik ketiga tim, dimana mereka yang konsisten itulah yang akan lolos 16 besar.
Grup C, persaingan klasik Amerika vs Inggris menjadi bumbu di grup ini. Namun, jika menilik performa pasukan Fabio Capello Inggris layak menjadi tim yang diunggulakn menjadi juara grup. Kendala Inggris yang kronis hanya pada sektor penjaga gawang yang tak menemukan sosok kipper yang stabil, David James (Portsmouth) sudah uzur memasuki usia 40 tahun dan sering blunder, Robert Green (West Ham) setali tiga uang. Harapan Capello tertuju pada Ben Foster penampilan apiknya bersama Manchester United dalam beberapa laga membuat Capello sedikit menghela nafas akan krisis kipper Inggris, tapi dengan umurnya yang masih muda pemilihan Foster sebagai kipper utama The Three Lions bisa menjadi boomerang dikarenakan pengalamannya yang minim. Amerika Serikat finalis Piala Konfederasi 2009 ini punya modal menjadi pengganjal Inggris, dengan skuad yang berada di usia keemasan dan performa di fase kualifikasi dan Piala Konfederasi 2009 plus tangan dingin pelatih Bob Bradley. Amerika juga memiliki pemain - pemain yang bermain di tim - tim eropa seperti Landon Donovan (Everton) dan Clint Dempsey (Fulham). Aljazair secara mengejutkan lolos untuk kedua kalinya menuju putaran final Piala Dunia 2010. Bermodalkan pemain - pemain muda macam Karim Ziani (Wolfsburg) dan Mehdi Megni (Lazio) membuat target tak hanya numpang lewat bisa terealisasikan. Tetapi, dengan skuad yang minim pengalaman rasanya sulit untuk Aljazair berbicara banyak di turnamen ini. Slovenia untuk kali kedua setelah tahun 2002 berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Negara pecahan Uni Soviet ini menjadikan semangat ala Eropa Timur menjadi modal, apalagi mereka tak memiliki bintang dan hanya mengandalkan kolektivitas, mungkin hanya nama Robert Koren (West Bronwich Albion) yang patut diandalkan. Tapi ketimpangan antara skuad inti dan cadangan membuat Matjaz Kek sulit merombak skuadnya jika ada pemain inti yang absen. So langkah Inggris ke 16 besar kemungkinan besar akan ditemani oleh Amerika Serikat, jika kedua klub tersebut bisa konsisten layaknya fase kualifikasi grup.
Grup D merupakan grup neraka ke dua setelah grup G. Jerman, Australia, Serbia, dan Ghana, melihat pengalaman dan tradisi Jerman tetap menjadi favorit juara grup ini, apalagi dipadukan semangat anak muda khas warisan Adolf Hitler, Jerman menjadikan tim yang tak kenal lelah.Lini perlini mempunyai skuad yang seimbang, satu problem Joachim Loew arsitek Jerman yaitu penjaga gawang. Ya sama dengan Inggris, Jerman juga mengalami krisis kipper usai Oliver Kahn dan Jens Lehman pension dari Timnas, belum lagi ditambah kasus bunuh diri yang menimpa kipper andalan Robert Enke yang menabrakan diri di kereta api pada usia 32 tahun. Praktis Jerman minim nama - nama diposisi ini, Manuel Neuer (Schalke), Tim Wiese (Werder Bremen) dan Rene Edler (Leverkusen) tampil labil di timnya masing - masing. Apalagi ketiganya masih muda dan minim pengalaman hanya Tim Wiese yang sedikit lebih senior, sedangkan kipper Jerman lainnya lebih parah. Australia, bergabung ke dalam zona Asia pada kualifikasi merupakan sebuah keberuntungan di Asia lah The Socceroos-julukan Australia- ditempa. Mengandalkan muka - muka lama seperti Tim Cahill (Everton) dan Harry Kewell (Galatasary) dikombinasikan pemain muda macam Dario Vidosic (Fc Nurnberg, Jerman) membuat peluang Australia menemani Jerman terbuka. Serbia salah satu negara pecahan negara Uni Soviet ini baru pertama kali masuk Piala Dunia setelah memisahkan diri dari negara Serbia & Montenegro. Tapi jika melihat skuad tampaknya Serbia cukup bisa diprediksi bisa berbicara banyak di turnamen ini, lihatlah nama - nama Nemanja Vidic defender andalan Manchester United, Dejan Stankovic (Inter Milan), Branislav Ivanovic (Chelsea) dan Milos Krasic (CSKA Moskow) menjadi punggawa andalan. Di line up cadangan pun Serbia masih memiliki pemain - pemain yang malang melintang di liga - liga top eropa seperti Zoran Tosic gelandang Manchester United. Ghana merupakan tim pertama yang lolos dari kualifikasi Piala Dunia. Mengandalkan kekuatan lini tengah yang dihuni pemain bernafas kuda seperti Michael Essien (Chelsea) dan Stephen Appiah (Bologna) membuat mereka pantas dipandangkan belum lagi Ghana mempunyai striker dengan fisik prima khas Afrika macam Asamoah Gyan (Rennes). Jika tak ada kejutan grup ini menjadi milik Jerman, tinggal siapa pendamping Jerman ke 16 besar inilah yang menarik mengingat kekuatan 3 tim lain yang sama.
Grup E dihuni Belanda, Denmark, Jepang dan Kamerun. Belanda yang dikenal doyan menyerang menjadi unggulan mutlak grup ini. Performa di fase kualifikasi yang memasukkan 17 gol dan hanya kebobolan 2 gol membuat Der Oranje-julukan Belanda- tercatat tim deficit gol terkecil +15 gol. Diperkuat pemain - pemain yang menjadi nyawa serangan di timnya masing - masing membuat arsitek Bert Van Marwijk tak kesulitan dalam memilih pemain. Formasi 4-3-3 total football menjadi pegangan sejak era Rinus Michael, Wesley Sneijder (Inter Milan) menjadi pengatur serangan Belanda. Tapi Belanda juga masih memiliki Arjen Robben yang kian moncer dengan Bayern Munchen, Robin Van Persie (Arsenal) dan Rafael Van Der Vaart yang kembali “bernafas” di Real Madrid. Tim dinamit- julukan Denmark-, mengombinasikan pemain muda potensial, seperti Simon Kjaer (Palermo) serta Nicklas Bendtner (Arsenal) dan pemain senior seperti Cristian Poulsen (Juventus) dan John Dahl Tomasson (Feyenoord, Belanda). Satu kekurangan Denmark dari pengamatan saya yaitu sisi kanan yang cenderung agresif dan sisi kiri yang terlihat defensif. Ya Martin Poulsen arsitek Denmark masih memiliki segudang PR jika ingin lolos ke babak 16 besar. Jepang, inilah kali ketiga secara beruntun mereka bisa lolos ke putaran final Piala Dunia. 2002 lalu mereka mencatakan sejarah dengan lolos ke babak 16 besar. Pelatih Takeshi Okada pun masih - masih mengandalkan muka - muka lama seperti Yuzi Nakazawa (Yokohama Marinos) hingga Shunsuke Nakamura playmaker andalan Jepang yang bermain di Espanyol. Tak hanya itu Jepang juga diperkuat pemain terbaik Asia 2009, Yasuhito Endo (Gamba Osaka) dengan kejeniusan Okada target hingga ke semifinal Jepang agaknya sulit jika menilik tim lainnya, tapi dengan semangat khas Asia Timur bukan tak mungkin Samurai Biru menghunuskan tim - tim lain. Singa Gurun yang 2006 lalu tak turut berpartisipasi dipastikan memendam dendam yang begitu dalam. Diperkuat bomber haus gol Samuel Eto’o (Inter Milan) dan rata - rata pemain muda yang tengah bersinar, seperti Alexander Song (Arsenal) Assou Ekotto (Tottenham) dan Eyong Enoh (Ajax Amsterdam).
Grup F, dihuni sang juara bertahan Italia, Paraguay, Slovakia dan Selandia Baru. Italia sebagai juara bertahan memboyong misi mempertahan gelar juara sekaligus menyamai peroleh 5 kali gelar juara dunia yang diperoleh Brazil tampaknya bisa berjalan mulus setidaknya untuk lolos dari penyisihan grup F. Mengandalkan pelatih yang juga turut mengantarkan Italia juara dunia 2006 Marcello Lippi, Italia diprediksikan lolos dengan mudah dari grup ini. Hanya Italia patut mewaspadai jika mereka bertemu tim - tim yang lebih elite, dengan rata - rata umur yang tua yang menghuni skuad Gli Azzuri membuat mereka kalah dalam hal fisik dan stamina. Andrea Pirlo, Fabio Cannavarro, Mauro Camoranesi hingga Gianlugi Buffon merupakan alumni - alumni yang turut mengantarkan Italia juara 2006 lalu. Jika Italia ingin mengulangi sukses 4 tahun lalu setidaknya Lippi harus mengubah komposisi pemainnya dengan yang lebih muda. Paraguay merupakan satu dari lima tim zona Amerika Latin yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Mengandalakan pertahanan grendel dan serangan balik cepat membuat Paraguay bisa sedikit bernafas di grup f ini. Roque Santa Cruz (Manchester City) dan Oscar Cardozo (Benfica) top skor Eropa League 2009-2010 merupakan pemain Paraguay yang mengecap kerasnya liga Eropa. Slovakia, negara pecahan Cekoslovakia ini baru pertama kali berpartisipasi di Piala Dunia, terakhir kali mereka berpartisipasi masih bergabung dengan Cekoslovakia pada Piala Dunia 1982. Mengandalkan bakat - bakat muda yang digembleng di liga - liga elite Eropa seperti Marek Hamsik (Napoli), Miroslav Stoch (Fc Twente) dan Robert Vittek (Lille, Prancis) membuat skuad Slovakia seakan penuh tenaga. Dibawah tangan dingin Vladimir Weiss, Slovakia bisa sedikit berbicara banyak. Namun kendala skuad yang tak seimbang antara inti dan cadangan plus ketergantungan kepada Marek Hamsik membuat langkah Slovakia tak berjalan mulus. Selandia Baru sungguh beruntung keluarnya Australia dari Zona Ocenia membuat Selandia Baru satu - satu tim unggulan di zona ini. Lolos ke Piala Dunia melewati play off dengan wakil dari Zona Asia Bahrain, bermain di leg pertama di kandang Bahrain bermain imbang 0-0 dan menang 1-o sendiri di kandang sendiri membuat Selandia Baru mencatatkan sejarah setelah lebih dari dua dekade tak berpartisipasi di Piala Dunia, perlu diketahui ini adalah kedua kalinya Selandia Baru lolos pertama kali pada tahun 1982. Mengandalkan pemain yang merumput di Liga Eropa seperti Chris Killen (Celtics) dan Ryan Nelsen (Blackburn Rovers), tampaknya membuat Selandia Baru agak kesulitan apalagi dengan minimnya pengalaman bermain di turnamen berkelas wahid di dunia ini membuat langkah Selandia Baru terhitung sulit, bahkan tak mungkin Selandia Baru hanya menjadi penggembira turnamen. Tapi dengan semangat dan kolektivitas Selandia Baru tak boleh dipandang sebelah mata. Di grup F ini Italia tampaknya tak akan terhenti bila penampilan mereka akan konsisten, Paraguay yang akan menjadi ganjalan langkah mereka, sedangkan dua tim lain harus bekerja ekstra keras menghadang Gli Azzuri.
Grup G adalah grup neraka di Piala Dunia 2010 ini, Brazil, Portugal, Pantai Gading dan Korea Utara penghuninya. Sekilas Brazil akan lolos dengan mudah, tapi lihat dulu performa selama kualifikasi grup zona Conmebol masih labil dan tak konsisten. Tapi Brazil tetaplah Brazil dengan segudang pemain berbakat di negara itu membuat Dunga pelatih Brazil tak perlu pusing - pusing memilih pemain. Sebian besar skuad Brazil menjadi andalan di tim - tim elite eropa seperti Ronaldinho (Ac Milan), Ricardo Izekson Dos Santos Leite atau Kaka yang bermain di raksasa Spanyol Real Madrid, Luis Fabiano (Sevilla) dan masih banyak lagi. Satu hal lagi yang membuat Brazil menjadi unggulan kuat juara Piala Dunia yaitu catatan index actim dari spnsor resmi Piala Dunia 2010 Castrol Oil, dengan nilai jauh mengungguli Spanyol yang berada di peringkat dua dan Jerman serta Argentina yang masing - masing berada di peringkat 3 dan 4. Index actim Castrol ini diambil dari catatan selama mengikuti Piala Dunia sebelumnya, koefisien per pertandingan mulai dari kualifikasi Piala Dunia, performa pemain di tim masing - masing dan catatan kemenangan pada laga - laga persahabat resmi FIFA. Apalagi saat ini Brazil masih menjadi tim terbanyak yang mengoleksi gelar Piala Dunia dengan torehan 5 kali. “Mimpi itu datang!” Begitulah kata pelatih Korea Utara Kim Jong Hun sesaat setelah memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 zona Asia. Bagaimana tidak Korut harus menanti 44 tahun untuk kembali berlaga di pentas turnamen sepak bola terakbar di bumi ini. Berbeda dengan saudaranya Korut baru sekali tampil di Piala Dunia. Mengandalkan hampir 95% pemain liga lokal Korut layak menjadi tim kuda hitam, dengan semangat khas ala Asia Timur, Korut bisa saja menjadi boomerang bagi 3 tim unggulan lain di grup ini. Dengan rata - rata usia skuad Korea Utara yang termuda membuat nafas mereka lebih agresif dalam 90 menit. Namun minimnya pengalaman juga membuat Korut bisa dikatakan sebagai penggembira, ingat mereka merupakan kontestan Piala Dunia 2010 dengan peringkat FIFA terendah yaitu 84. Pantai Gading lolos pertama kali pada Piala Dunia 2006 lalu, tapi prestasinya pada gelaran lalu yang fenomenal membuat Pantai Gading diandalkan membuat kejutan bagi Brazil dan Portugal. Hampir semua pemain Timnas Pantai Gading bermain di klub - klub eropa, bahkan beberapa diantaranya menjadi punggawa tim - tim elite seperti Didier Drogaba (Chelsea), Yaya Toure (Barcelona), Kolo Toure (Manchester City) dan Salamon Kalou (Chelsea). Tangan dingin Sven Goran Eriksson membuat kepercayan Pantai Gading meningkat, hanya satu - satunya kendala sekarang yaitu cedera yang masih menimpa kapten tim Didier Drogba. Droga diprediksikan tak bisa bermain di Piala Dunia karena harus menjalani operasi lutut dan membutuhkan masa pemulihan yang lama. Jika Eriksson bisa menemukan pengganti Drogba Pantai Gading tentu begitu menakutkan dengan fisik prima ala Afrika, dipadukan pengalaman pemain yang bermain di liga - liga elite eropa. Portugal merupakan tim ungulan dari zona Eropa yang terseok - seok lolos dari penyisihan grup zona Eropa. Bermodalkan talenta - talenta hebat Portugal diprediksi mudah lolos dari kualifikasi tapi apa lacurnya Portugal harus menunggu hingga matchday akhir untuk lolos. Tapi bukan berarti mereka tak diunggulkan di Piala Dunia 2010 ini. Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Deco de Souza (Chelsea), Nani (Man. Utd) dan Pepe (Real Madrid) merupakan jaminan dan tulang punggung Seleccao-julukan Portugal- di Piala Dunia 2010 ini. Dengan bakat - bakat istimewa tersebut Portugal diyakini mampu memperoleh tiket 16 besar dengan syarat mereka mampu melumpuhkan tarian samba Brazil, stamina prima ala Pantai Gading dan Spirit pantang menyerah ala Korea Utara. Pelatih Portugal Carlos Queiroz pun yakin peluang timnya melaju ke 16 besar begitu besar tergantung bagaimana caranya meredam Brazil. Grup G merupakan grup neraka sulit memprediksi siapa yang akan lolos ke 16 besar, tapi jika melihat tradisi dan catatan index actim Castrol Brazil tampaknya akan terus melaju ke final, bahkan mungkin kembali menggenggam juara seiring labilnya unggulan lain macam Spanyol, Italia dan Argentina
Grup terakhir yakni grup H yang dihuni oleh Spanyol, Swiss, Honduras dan Cile. Prestasi menawan di Piala Eropa 2008 dan kualifikasi grup Piala Dunia membuat Spanyol menjadi tim yang dijagokan juara Piala Dunia 2010 setelah Brazil dan memang catatan dari index actim Castrol pun demikian, Spanyol menduduki peringkat setelah Brazil. Materi pemain kelas wahid dan pelatih bertangan dingin ala Vicente Del Bosque alasannya. Andres Iniesta dan Xavi Hernandez (Barcelona) Cesc Fabregas (Arsenal) dan David Silva (Valencia) merupakan pemain konduktor serangan kelas dunia di klub masing - masing, belum lagi Spanyol juga masih punya striker pembunuh macam David Villa dan Fernando Torres. Spanyol merupakan tim yang stylish cenderung memainkan sepak bola indah dengan penguasaan ball possession terbanyak selama di kualifikasi grup. Kendala Spanyol yakni performa para pemain mereka yang cenderung divorsir untuk klub masing - masing khususnya yang memperkuat Barcelona dan Real Madrid untuk memperebutkan gelar juara Liga BBVA, belum lagi pemain Barcelona yang juga harus membagi waktu di Liga Champions yang memasuki fase semifinal. Perlu dingat kala tahun 2008 itu Luis Aragones pelatih Spanyol tak terganggu masalah kebugaran pemain karena Real Madrid juara Liga BBVA pecan ke- 35, artinya masih ada waktu untuk recovery. Kebugaran dan cedera merupakan masalah Spanyol saat ini, jika Bosque bisa mengatasi bukan tak mungkin Spanyol merengkuh trofi Piala Dunia pertama kalinya. Swiss konsisten di kualifikasi grup dengan memetik 6 kemenangan, 3 seri dan sekali kalah, dibawah asuhan Otmar Hitzfield memang Swiss tampak begitu solid, kombinasi pemain - pemain muda potensial dengan pemain senior jawabannya. Tranquillo Barnetta (Bayern Leverkusen), Philippe Senderos, Eren Derdiyok (B.Leverkusen), Hakan Yakin (Luzern, Swiss) dan Blaise N’Kufo (Fc Twente, Belanda) menjadi elemen penting tim nantinya. Honduras lolos ke putaran final Piala Dunia dengan dramatis, ditolong oleh gol detik - detik akhir kala AS menahan imbang 2 - 2. Honduras berhak lolos dengan unggul selisih gol dengan Kosta Rika. Terakhir kali Honduras merasakan atmosfer Piala Dunia pada tahun 1982. Di tangan pelatih Reinaldo Rueda Honduras disulap menjadi tim yang seimbang, 4-4-2 menjadi andalan Los Catrachos (julukan Honduras). Di lini belakang Honduras mengandalkan pemain - pemain muda seperti Erick Norales (Marathon, Honduras) dengan usia 24 tahun, Maynor Figueroa bek Wigan Atletchic dengan usia 26 tahun dan Emilio Izaguirre 23 tahun dari klub Motagua, Honduras. Bintang Honduras yaitu David Suazo, striker kelahiran 5 November 1979 ini mempunyai segudang pengalaman memperkuat tim Italia, Cagliari dan Inter Milan. Namun jika mengandalkan Suazo seorang sulit bagi Honduras untuk berbicara lebih di turnamen ini. Piala Dunia 1998 Cile menjadi buah bibir dengan Ivan Zamorano dan Marcelo Salas sebagai kekuatan tim, dua pemain itu mengantarkan Cile ke babak 16 besar. Piala Dunia 2010 ini tak ada lagi duo Za- Sa. Mengandalkan kolektivitas tim asuhan Marcelo Bielsa siap berbicara banyak. Matias Fernandez (Benfica), Arturo Vidal (Leverkusen) dan Humberto Suazo. Suazo striker berusia 28 tahun ini menjadi mesin gol La Roja (Julukan Cile). Di grup terakhir ini langkah stylish ala Spanyol tampaknya tak akan terbendung tinggal bagaimana kondisi dari internal Spanyol sendiri.
Dari beberapa kontestan Piala Dunia 2010, tampaknya Brazil dan Spanyol diprediksi akan bertemu di final, tercatat di 58% peluang mereka bertemu. Data ini berasal dari www.castrol.com, jika kontestan lain masih memiliki problem yang belum terpecahkan rasanya sulit menghadang langkah dua tim itu.
Avi Rista Midaada (XII IPS 1)

Rabu, 14 April 2010

JABULANI


Bulan Juni nanti ada satu even yang menyedot jutaan bahkan milyaran mata manusia di bumi ini. Ya sebuah turnamen bergengsi antar dunia, Piala Dunia ini akan dihelat tanggal 11 Juni - 11 Juli 2010 di Afrika Selatan. Oya turnamen sepak bola tidak akan menarik tanpa adanya kemasan yang menarik pula, termasuk di dalamnya yaitu bola yang digunakan.
Jabulani merupakan bola yang ditetapkan sebagai bola resmi Piala Dunia 2010 saat drawing resmi di Cape Town, Afsel. Mungkin bagi kalian yang melihatnya sekilas mengira bola ini hanya terdiri dari warna putih dan kuning saja. Tapi, jika diperhatikan lebih detail, Jabulani memiliki sebelas warna mulai merah, hijau muda, biru dsb.
Tahu gak guys? 11 warna itu melambangkan sebelas bahasa dan sebelas komunitas di Afsel. Sebelas warna dalam Jabulani sekaligus mengacu jumlah pemain dalam satu tim sepak bola. Sebagai official match balls Piala Dunia sejak 1970, Adidas selalu mendesain bola sesuai dengan citra tuan rumah. Jabulani pun merefleksikan citra Afrika Selatan. “Seperti Zakumi (maskot Piala Dunia 2010) bola di PD 2010 tetap harus menghadirkan nuansa Afrika Selatan,” kata Sepp Blatter, presiden FIFA seperti yang dilansir FIFA.COM.
Nama Jabulani pun diambil dari bahasa Zulu, salah satu bahasa yang digunakan sekitar 25 persen warga Afsel. Arti Jabulani adalah perayaan. Jadi, bola itu diharapkan membuat Piala Dunia ke-19 nanti lebih meriah dari Piala Dunia sebelumnya. Apalagi ini pesta sepakbola terbesar sejagat ini diselenggarakan untuk pertama kalinya di Benua Afrika.
Dari bocoran di situs resmi adidas.com, ada beberapa fakta menarik tentang Jabulani. Diantaranya, Jabulani dibuat dengan teknologi Grip ‘n Groove, yakni membuat bola lebih stabil di udara, akurat, dan mudah dikontrol di berbagai kondisi lapangan. “Kuncinya ada pada delapan panel special tiga demensi (3 D). Bandingkan dengan +Teamgeist (Bola resmi Piala Dunia 2006 di Jerman) yang memiliki 14 panel.Jabulani diklaim sebagai bola paling bulat yang penah dibuat di muka bumi ini” demikian rilis Soccerballworld.
Respon positif pun datang dari para pemain kepada Jabulani, Michael Ballack, kapten Timnas Jerman “Tepat sasaran itulah kesan pertama saya ketika menendangnya,” kata Ballack.
Avi Rista (XII IPS 1)

Sejarah Piala Dunia


Tak terasa tahun 2010 hendak memasuki bulan Juni 2010. Ya tepat tanggal 11 Juni nanti pesta sepakbola terakbar di jagat raya ini berlangsung di Afrika Selatan. Guys, tapi tahukah kalian Piala Dunia Afsel ini merupakan Piala Dunia yang ke berapa? sejak kapan Piala Dunia ini dimulai? ya mungkin anda pasti bertanya - tanya. Nah, kini Majalah MADANI Mansabo hadir dengan sekilas tentang turnamen Piala Dunia yang diselenggarkan empat tahun sekali tersebut.
Piala Dunia pertama dilangsungkan di Uruguay pada 13 - 30 Juli 1930. Kala itu Presiden FIFA Jules Rimet yang mencanangkan ide menggulirkan turnamen sepakbola sejagat raya. Kala Piala Dunia 1930 di Uruguay diikuti 13 negara dengan empat negara eropa saja yang rela melakukan perjalanan jauh untuk mengikuti turnamen ini. Tuan rumah Uruguay akhirnya mencetak sejarah dengan menjadi tim yang menjuarai Piala Dunia pertama kali setelah di final mengalahkan tetangganya, Argentini dengan skor 4-2 di Stadion Centenario yang kala itu baru dibangun untuk Piala Dunia tersebut.Peringkat ke- 3 dan ke-4 diraih oleh Amerika Serikat dan Yugoslavia.
Italia mendapat kehormatan sebagai host kedua Piala Dunia yang diselenggarakan pada 27 Mei - 10 Juni 1934 diikuti oleh 16 negara peserta. Dukungan tifosi mengantarkan Italia melenggang manis ke tangga juara setelah di final mengalahkan Cekoslovakia dengan skor 2-1. Peringkat ke - 3 dan ke - 4 jatuh ke tangan Jerman dan Austria. Sayang, di Piala Dunia ini tidak diikuti oleh Uruguay sang juara bertahan. Hal itu membuat Uruguay merupakan satu - satunya tim juara bertahan yang tidak tampil untuk mempertahankan gelar.
Piala dunia ke-3 diselenggarakan pada 4 Juni - 19 Juni 1938 diikuti oleh 15. Prancis mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah. Pada Piala Dunia 1938 tersebut Italia kembali berjaya dengan membuat sejarah tim pertama yang menjuarai Piala Dunia dua kali secara beruntun. Di bawah asuhan pelatih Vittorio Pozzo Italia dibawanya membekuk Hungaria di Final dengan skor 4-2. Ajang ini diwarnai duel seru antara Brazil lawan Polandia yang berakhir dengan skor 6-5. Ini membawa Brazil menjadi juara 3 dan juara 4 diraih oleh Swedia. Sayangnya, Piala Dunia ini diwarnai dengan suasana panas pertarungan politik. Beberapa negara memutuskan absen karena situasi keamanan yang tidak stabil.
Usai berhenti cukup lama dikarenakan Perang Dunia, Piala Dunia akhirnya berlangsung lagi. Brazil dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia ke-4 ini yang diselenggarakan pada 24 Juni - 18 Juli 1950 dan diikuti oleh 13 negara peserta. Partai final mempertemukan tuan rumah melawan juara Piala Dunia 1934 Uruguay yang berlangsung di Stadion Maracana yang memiliki kapasitas terbesar di dunia dengan 200 ribu penonton. Sayang, ambisi itu buyar Uruguay berhasil menjuarai Piala Dunia untuk kedua kalinya. Swedia dan Spanyol masing - masing mendapat juara 3 dan juara 4. Ajang ini juga diwarnai dengan kejutan oleh Inggris yang kala itu berhasil mengalahkan salah satu favorit juara Amerika Serikat dengan skor 1-0 di babak penyisihan
Berikutnya Swiss mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 16 Juni - 4 Juli 1954 yang diikuti oleh 16 negara. Ketinggalan dua gol tidak membuat Jerman (Barat) menyerah pada laga final melawan Hungaria di Bern. Tim Panser berhasil membalikkan keadaan dan menang dengan skor 3-2 pada pertandingan yang dijuluki Keajaiban Bern itu. Hungaria berhasil mencatat rekor dengan tak terkalahkan pada 31 pertandingan dan mencetak 25 gol dalam perjalanan menuju final. Delapan gol diceploskan ke gawang Jerman pada pertemuan di penyishan grup. Ini yang membuat Sandro Kocsis berhasil merebut sepatu emas alias top skor.
Piala Dunia ke 5 berlangsung di Swedia pada tanggal 8 Juni - 29 Juni 1958 yang diikuti oleh 16 negara. Brazil akhirnya berhasil menjadi juara dunia setelah mengalahkan tuan rumah Swedia dengan skor 5- 2 melalui pemain fenomenal Pele yang mencetak dua gol. Kala itu Pele berusia 17 tahun dan berhasil mengemas enam gol.
Cile menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 1962 yang diselenggarakan pada 30 Mei - 17 Juni 1962 dan diikuti oleh 16 negara. Brazil sukses menyamai torehan dua kali juara Italia dan Uruguay setelah di Final, di Stadion Santiago, Cile mengalahkan Cekoslovaki dengan skor 3-1. Memang saat itu Pele absen tapi Brazil mempunyai Garrincha sebagai bintang. Tak hanya sebagai top skor Garrincha juga berhasil mengantarkan Brazil juara. Pada turnamen ini diwarnai dengan munculnya pola 4-3-3 yang diperagakan beberapa tim. Pertarungan terjadi ketika Cile melawan Italia yang kemudian dijuluki dengan Battle of Santiago.
Inggris mengklaim sebagai negara asal sepak bola. Nah, pada Piala Dunia 1966 yang diselenggarakan pada 11 Juli - 30 Juli 1966 Inggris berpesta dikarenakan menjadi tuan rumah dan sukses merebut gelar juara Piala Dunia pertama kalinya. Hat-trick Geoff Hurst mengantarkan Inggris menang 4-2 atas Jerman Barat di Final. Eusebio da Silva Fereira atau yang dikenal dengan nama Eusebio menjadi bintang baru Piala Dunia dari Portugal dengan menjadi top skor. Peringkat 3 dan ke- 4 jatuh ke tangan Portugal dan Uni Soviet.
Berikutnya, Meksiko mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 31 Mei - 21 Juni 1970 yang diikuti oleh 16 negara. Pada Piala Dunia ini pulalah untuk pertama kalinya disiarkan dalam tayangan televisi berwarna. Brazil berjaya di final setelah mengalahkan Italia dengan skor 4 - 1, Pele dan Jairzinho menjadi aktor Brazil meraih Piala Jules Rimet (trofi Piala Dunia). Peringkat ke- 3 dan ke- 4 sendiri diraih oleh Jerman (Barat) dan Uruguay, sedangkan top skor oleh Gerd Mueller dengan perolehan 10 golnya.
Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya yang diselenggarakan pada 13 Juni - 7 Juli 1974. Faktor tuan rumah membuat Jerman sedikit diuntungkan mereka berhasil membungkam Belanda yang diperkuat Johan Cruyyf dengan skor 2-1. Kejutan besar ditunjukkan Polandia dengan mengangkangi Brazil di perebutan juara ke- 3, pencapaian ini kian lengkap setelah Grzegorz Lato menjadi top skor.
Piala Dunia XI berlangsung di Argentina pada 1 Juni - 25 Juni 1978 yang diikuti oleh 16 negara. Nasib apes menimba der oranje Belanda dua kali meluncur ke final dua kali puan terhempas setelah geleran sebelumnya oleh Jerman Barat, pada PD ini ditaklukkan oleh tuan rumah Argentina dengan skor 3-1. Mario Kempes menjadi bintang kemenangan Argentina dengan mencetak da gol di final sekaligus mencatatkan namanya sebagai top skor turnamen. Peringkat ke - 3 dan ke - 4 diraih Brazil dan Italia.
Spanyol mendapat kehormatan pertama kalinya menggelar Piala Dunia pada 13 Juni - 11 Juli 1982 yang diikuti oleh 24 negara. Bintang Ac Milan Paolo Rossi mengantarkan Tim Italia merebut Piala Dunia setelah di final mengalahkan Jerman (Barat) dengan skor 3-1. Rossi total mencetak 6 gol dan meraih top skor. Polandia dan Prancis meraih posisi ke - 3 dan ke- 4.
Meksiko kembali menjadi tuan rumah PD tahun 188 yang diselenggarkan pada 31 Mei - 29 Juni 1986 yang diikuti 24 negara. Diego Maradonna menjadi buah bibir di turnamen ini, bukan hanya karena penampilannya yang menawan yang mengantarkan Argentina juara, tapi juga karena gol kontrovesialnya menggunakan tangan ke gawang Inggris yang kemudian dikenal dengan gol tangan Tuhan dan gol keduanya ke gawang Inggris yang luar biasa dengan melewati 7 pemain lawan dari tengah lapangan. Argentina berhasil menghempaskan Jerman (Barat) di final, sedangkan Prancis dan Belgia mendapat juara 3 dan 4. Top skorer diraih oleh Gary Lineker pemain Inggris.
Piala Dunia berikutnya diselenggarakan di Italia pada tanggal 8 Juni - 8 Juli 1990 yang diikuti oleh 24 negara. Jerman (barat) yang diarsiteki Franz Beckenbeur berhasil mengalahkan Argentina ti final dengan skor 1-0, gol diciptakan oleh Andreas Brehme melalui titik penalti. Tuan rumah sendiri hanya dapat memperoleh juara 3 setelah mengalahkan Inggris di perebutan juara ke-3. Salvatore Schillaci tampil sebagai top skor dalam turnamen ini.
Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994 dengan rekor penonton terbanyak sepanjang sejarah. Turnamen yang diselenggarakan tanggal 17 Juni - 17 Juli 1994 ini diikuti oleh 24 negara. Brazil lagi - lagi berhasil menggenggam Juara dunia untuk ke empat kalinya setelah mengalahkan Italia melalui drama adu penalti pertama di final, sedangkan Swedia dan Bulgaria tampil mengejutkan dengan menjadi juara 3 dan 4. Oleg Salenko dari Rusia dan Hristo Stoichkov dari Bulgaria tampil sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang turnamen.
Tahun 1998 Prancis mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Piala Dunia. Turnamen pertama yang diikuri peserta terbanyak yaitu 32 peserta. Piala Dunia ini sendiri digelar tanggal 10 Juni - 12 Juli 1998. Prancis didukung suporternya benar - benar memanfaatkan momen tersebut. Sepanjang turnamen Zinadine Zidane cs tampil luar biasa. Tim Favorit juara Brazil kala itu dihempaskan dengan skor fantastis 3 - 0. Zidane sendiri mencetak dua gol ke gawang Brazil. Kroasia menjadi kuda hitam dengan mengalahkan Belanda di perebutan juara ke - 3. Keberhasilan Kroasia kian lengkap ketika Davor Suker menjadi top skor turnamen ini.
Piala Dunia untuk pertama kalinya dihelat di daratan Asia. Ya, Korea Selatan dan Jepang berkesempatan menjadi tuan rumah turnamen sepakbola terakbar di dunia pada tahun 2002. Inilah pertamanya kalinya Piala Dunia diselenggarakan di dua negara. Diikuti 32 negara dan diselenggarakan tanggal 31 Mei - 30 Juni 2002. Brazil berhasil menggoreskan sejarah dengan berhasil menjuarai Piala Dunia untuk ke- 5 kalinya setelah di final mengalahkan Jerman dengan skor 2-0. PialaDunia ini diwarnai beberapa kejutan seperti dua tim tuan rumah yang berhasil lolos hingga 16 besar. Bahkan langkah Korsel terbilang fenomenal mereka menghempaskan Italia di perempat final sebelum akhirnya takluk dari Brazil di Semifinal. Sang juara bertahan Prancis juga gagal lolos dari penyisihan grup setelah menduduki juru kunci grup A. Turki berhasil menjadi juara 3,sedangkan Korsel sendiri menduduki peringkat 3. Ronaldo tampil sebagai top skor turnamen dengan 12 golnya.
Piala Dunia 2006 dihelat di Jerman pada tanggal 9 Juni - 8 Juli 2006. Tuan rumah yang dikomandoi Michael Ballack berambisi menjadi juara dunia, tapi mereka terhempas penampilan cattenaccio ala Italia di semifinal. Italia sendiri yang sebelumnya terkena kasus calciopoli tak terduga melenggang hingga final dan mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti dengan skor 6-5. Laga final tersebut juga diwarnai tandukan Zinadine Yazid Zidane kepada Marco Materazzi yang menyebabkan Zidane dihadiahi kartu merah. Jerman dan Portugal masing - masing menjadi juara 3 dan 4, sedangkan untuk top skor disabet oleh pemain yang kini bermain di Bayern Muenchen Miroslav Klose.dengan 5 golnya.
Piala Dunia 2010 ini merupakan Piala Dunia yang ke- 19, yang akan diselenggarakan pertama kali di dataran Benua hitam Afrika. Brazil dan Spanyol merupakan unggulan pertama perebutan gelar juara. Hem, tentu akan itu tak mudah apalagi tim - tim klasik seperti Belanda, Italia, Jerman dan Inggris siap menjegalnya. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh tuan rumah Afsel dengan skuad mudanya di Piala Dunia 2010 ini? Jika kalian semua menanti sebuah kejutan silakan saja nantikan Piala Dunia 2010 yang akan dihelat mulai 9 Juni hingga 9 Juli.
Avi Rista (XII IPS 1)

History of World Cup

Hello friend of civil ... Not feel the year 2010 about to enter the month in June 2010. Yes precise date will be June 11 terakbar football party in the universe is held in South Africa. Guys, but do you know this is a South African World Cup World Cup to what? since when did this World Cup started? yes you may certainly ask - ask. Well, now comes with Mansabo civil Magazine glimpse of the World Cup every four years these diselenggarkan.
The first World Cup held in Uruguay on July 13 to 30, 1930. At that time, FIFA president Jules Rimet who launched the idea of rolling the global football tournament highway. Kala World Cup in Uruguay in 1930 was followed by 13 countries with only four European countries who are willing to travel far to attend this tournament. Uruguay hosts eventually make history by becoming the team that won the first World Cup final after beating neighbor, Argentini with the score 4-2 at the Estadio Centenario who was then newly built for the World Cup tersebut.Peringkat the 3rd and 4th achieved by United States and Yugoslav.
Italy had the honor to host two World Cup which was held on May 27 - June 10, 1934 followed by the 16 participating countries. Tifosi Support to deliver sweet swish Italian championship ladder after beating Czechoslovakia in the final with a score of 2-1. Ranked 3rd - and to - 4 fell into the hands of Germany and Austria. Unfortunately, at this World Cup is not followed by the defending champions Uruguay. It makes Uruguay is one - the only team the defending champion who did not appear to defend the title.
3rd World Cup was held on June 4 - June 19, 1938 followed by 15. France had the privilege to host. At the 1938 World Cup Italy returned triumphant with a history of the first team that won the World Cup twice in succession. Under the tutelage of coach Vittorio Pozzo brought membekuk Hungary Italy in the Final with a score of 4-2. The event is colored exciting duel between Brazil versus Poland ended with the score 6-5. It took Brazil to win 3 and 4 achieved by the Swedish champion. Unfortunately, this World Cup was marked by the heat of political battle. Some countries decided to absent because of an unstable security situation.
After pausing long enough due to World War, the World Cup finally take place again. Brazil was chosen as World Cup host this 4th held on 24 June to 18 July 1950 and was followed by the 13 participating countries. Bring together host the final against World Cup champion Uruguay in 1934 which took place at the Maracanã Stadium, which has the largest capacity in the world with 200 thousand spectators. Unfortunately, the ambition that eluded Uruguay succeeded in winning the World Cup for the second time. Sweden and Spain, respectively - each have won 3 and 4 champions. The event is also marked by surprise by the British who was then succeeded in defeating one of the favorites the United States champion with a score of 1-0 in preliminary round
Next Swiss honored to host the World Cup on 16 June to 4 July 1954 attended by 16 countries. Missed two goals did not make Germany (West) give in the final match against Hungary in Bern. Panzer team managed to turn things around and win with the score 3-2 in the match was dubbed the miracle of Bern. Hungary achieved a record with unbeaten in 31 matches and scored 25 goals en route to the final. Eight goals to goal diceploskan Germany at a meeting in penyishan group. This is what makes Sandro Kocsis won the gold shoes alias top score.
5 World Cup held in Sweden on June 8 - June 29, 1958 which was attended by 16 countries. Brazil finally managed to become world champion after defeating hosts Sweden with a score of 5 to 2 through a phenomenal player Pele, who scored twice. Pele was then aged 17 years and managed to pack six goals.
Chile to host 1962 World Cup which was held on 30 May to 17 June 1962 and was attended by 16 countries. Brazil successfully matched nicks two-time winners Italy and Uruguay after the Final, in the Santiago Stadium, beating Chile 3-1 Cekoslovaki. It was absent but Brazil had Pele Garrincha as the star. Not only as the top score was also able to deliver Brazilian Garrincha champion. The tournament was marked by the emergence of a demonstrated pattern of 4-3-3 teams. The fight occurred when Chile against Italy, which was then dubbed the Battle of Santiago.
British claims as a soccer country. Well, at the 1966 World Cup which was held on July 11 - July 30, 1966 England due to host a party and a successful World Cup title the first time. Geoff Hurst hat-trick to lead England to win 4-2 over West Germany in the Final. Eusebio da Silva Fereira or known by the name of Eusebio became the new star of Portugal's World Cup with a top score. Ranked 3rd and 4th fell into the hands of Portugal and the Soviet Union.
Next, Mexico had the opportunity to host the World Cup on 31 May to 21 June 1970 was attended by 16 countries. At the World Cup was also the first television broadcast in color. Brazil victorious in the finals after beating Italy by a score of 4 - 1, Pele and Brazil won Jairzinho be an actor Jules Rimet Cup (World Cup). Ranked 3rd and 4th himself grabbed by Germany (West) and Uruguay, while the top score by Gerd Mueller with the acquisition of 10 tally.
Germany to host the next World Cup which was held on 13 June to 7 July 1974. Host of factors make the Germans managed to stifle them a little benefit from a strengthened Netherlands Johan Cruyyf with the score 2-1. Big surprise shown by straddling the Polish champions Brazil in the seizure of the 3rd, the more complete this achievement after Grzegorz Lato became a top score.
XI World Cup held in Argentina on 1 June to 25 June 1978 which was attended by 16 countries. The fate of the Dutch Oranje is definitely draw der twice slid into the final two ladies crashing after geleran previously by West Germany, in this PD was conquered by the host Argentina with a score of 3-1. Mario Kempes became the star of Argentina victory by scoring goals in the final da once listed his name as the top score of the tournament. Ranked number - 3 and - 4 won Brazil and Italy.
Spain had the honor of the first World Cup held on June 13 to July 11, 1982, which was attended by 24 countries. Ac Milan star Paolo Rossi led the Italian team won the World Cup final after beating Germany (West) with a score of 3-1. Total Rossi scored 6 goals and achieve top scores. Poland and France to reach a position - 3rd and 4th.
Mexico back to host the diselenggarkan PD 188 years on May 31 to June 29, 1986, which followed 24 countries. Diego Maradonna became a byword in this tournament, not only because of his performance that delivers a captivating champion Argentina, but also because the goal using his hand to the wicket kontrovesialnya England became known by the hand of God goal to goal and scored two excellent English with a past 7 players opponent from the center of the field. Argentina managed to fling Germany (West) in the final, while France and Belgium have won 3 and 4. Top scorer Gary Lineker won by England players.
The next World Cup held in Italy on June 8 to July 8, 1990 which was attended by 24 countries. Germany (west) which diarsiteki Franz Beckenbeur ti beat Argentina 1-0 final score, created by Andreas Brehme scored the penalty spot. The host himself can only get 3 champions after beating England in the struggle for the champion 3. Salvatore Schillaci appear as the top score in this tournament.
United States to host the 1994 World Cup with a record audience ever in history. Tournament held on 17 June to 17 July 1994 attended by 24 countries. Brazil again - again succeeded in holding a world champion for the fourth time after defeating Italy through the first shootout in the final, while Sweden and Bulgaria appear to be a champion shocking 3 and 4. Oleg Salenko of Russia and Hristo Stoichkov of Bulgaria emerged as top scorer throughout the tournament.
In 1998 France had the honor to host the World Cup. The first tournament diikuri Most participants are 32 participants. World Cup itself is held on June 10 to July 12, 1998. France supported suporternya really - really take advantage of the moment. Throughout the tournament cs Zinadine Zidane appear extraordinary. Favorite team champion Brazil knocked down at that time did a fantastic score 3 to 0. Own Zidane scored two goals against Brazil. Croatia became a black horse on the scramble to beat the Dutch champion to - 3. Croatia becoming a full success when Davor Šuker become a top score of the tournament.
World Cup for the first time held in mainland Asia. Yes, South Korea and Japan the opportunity to host the football tournament in the world terakbar in 2002. This is the first time the World Cup was held in two countries. Followed by 32 countries and was held on May 31 to June 30, 2002. Brazil managed to carve history by successfully winning the World Cup for the 5th time in the final after beating Germany by a score of 2-0. This PialaDunia colored some surprises like the home team two who survived until the 16th major. Even South Korea steps spelled out their phenomenal Italy in the quarter-final fling before submission of Brazil in the semis. The defending champions France also failed to qualify from group stage after occupying a key group A. Turkey managed to become the champion 3, while South Korea ranked 3rd own. Ronaldo has emerged as a top score of the tournament with a 12 tally.
World Cup 2006 held in Germany on June 9 to July 8, 2006. Commandeered host Michael Ballack ambitions to become world champions, but they slammed cattenaccio appearance in the semi-Italian style. Italy alone that it had enjoyed an unexpected Calciopoli case sauntered up to the final and beat France via shootout with the score 6-5. The final match also marked tandukan Zinadine Yazid Zidane Marco Materazzi told Zidane that caused the red card was awarded. Germany and Portugal respectively - each won 3 and 4, while for the top score disabet by the player who currently plays at Bayern Munich's Miroslav Klose.dengan 5 tally.
World Cup 2010 World Cup that this is the 19th, which will be held first time in the plain black African Continent. Brazil and Spain is the first flagship title struggle. Hem, it certainly will not easily let alone a team - the classic teams like the Netherlands, Italy, Germany and England ready to trip him. Then what can be done by the host South Africa with his young squad at the 2010 World Cup this? If you're all waiting for a surprise please just wait for World Cup 2010 which will dihelat from June 9 until July 9.
Avi Rista (XII IPS 1)

Drama Sinetron Century dan Gayus


Bak drama sebuah sinetron yang panjang berepisode- episode. Satu kalimat tersebut pantas kita capkan pada rentetan kasus diaktori oleh mantan Kabareskrim Kompol Susno Duadji. Bagaimana tidak tentu masyarakat Indonesia masih hijau ingatannya mengenai kasus kriminalisasi KPK yang menyeret dua petinggi KPK Bibit Samad Riyanto dan Chandra M. Hamzah. Kasus yang gempar seiring testimoni Antasari Azhar bahwa ada pimpinan KPK yang juga menerima uang dari Anggodo Widjojo adik dari Anggoro Widjojo tersangkan kasus korupsi yang divonis bebas karena ditengarai kongkalikong dengan Polri. Susno yang diduga terlibat, balik melaporkan KPK dengan tuduhan pencemaran nama baik dan penyalahgunaan wewenang dalam memeriksa Anggodo. Terbukti kasus itu menguap begitu saja, berkat investigasi tim independen bentukan Presiden SBY Bibit dan Chandra bebas. Belum reda isu tersebut rakyat lagi - lagi digegerkan dengan kasus dana aliran ke Bank Century senilai 6,7 Triliyun yang entah ke mana dana itu saat ini. Lagi - lagi Susno Duadji turut berperan dan mengetahui prosesnya karena kapasitasnya sebagai Direktur Kabareskrim Polri.
Headline pun penuh dengan dana fiktif tersebut, rakyat pun terkejut dan “berteriak”. Tentu teriakan paling latang oleh para nasabah Bank Century yang kini berganti nama menjadi Bank Mutiara. Dikomandoi oleh Sri Gayatri mereka berteriak meminta keadilan yang seakan “sulit” didapatnya. Hem, menarik bukan? tak kalah menariknya dengan sinetron ”Cinta Fitri” yang banyak ditonton oleh masyarakat. Kasus Century tersebut menyeret beberapa nama yang tak tanggung - tanggung, dari Susno Duadji sendiri, Sri Mulyani Indrasari Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II hingga orang nomor dua di negeri ini M. Boediono, yang sebelum menjabat Direktur Bank Indonesia. Dua orang yang terakhir dinilai adalah orang yang paling bertanggung jawab memberikan suntikan dana fantastis tersebut ke Century yang akhirnya tak tahu entah ke mana dana itu sekarang. Dari pihak intern Century Robert Tantular selaku pemilik sebagian saham juga diperiksa, tapi dalam pemeriksaan itu cenderung berputar - putar tak jelas. DPR RI pun gerah melalui interupsi akhirnya DPR RI membentuk Pansus Century yang dipimpin oleh politisi dari fraksi Golkar Idrus Marham. Bekerjasama dengan BPK (BadanPemeriksa Keuangan), PPATK (Pusat Pemeriksaan Transaksi Keuangan) dan KPK bergerak cepat. Namun, dari beberapa keputusan memanggil beberapa saksi seperti Boediono, Sri Mulyani, Susno Duadji dan beberapa pejabat BI, tak diperoleh hasil yang diharapkan rakyat. Justru sebaliknya yang ada pansus sendiri malah ribut sendiri mulai dari Ruhut vs Maruar Sirait hingga puncaknya pada sidang paripurna pada 3 maret lalu yang diwarnai pelemparan botol minuman oleh anggota dewan.
Kasus ini pun semakin bias dan tak jelas arahnya ketika Susno Duadji yang dimutasi dari Dirut Kabreskrim digantikan Kompol Ito Sumardi “merdu bernyanyi” bahwa ada mafia kasus (markus) yang melibatkan jenderal Polri dan Direktorat Pajak. Rakyat pun kian terperengah dan melolong bin miris melihat ulah para atasan “berulah”. Dalam jumpa pers di Palembang Susno Duadji membeberkan orang - orang yang terlibat di kasus markus pajak ini. Gayus Tambunan karyawan Direktorat Pajak sebagai lakonnya, jenderal Polri pun tak luput. Susno “bernyanyi” bahwa korpsnya tersebut terlibat markus pajak yang merugikan negara sebesar 25 miliar, angka yang memang masih kalah fantastis dengan 6,7 triliyun Century. Edmon Ilyas dan Raja Erizman disebut Susno terlibat kasus itu. Kapolri Bambang Hendarso kelabakan jenggot akibat “pernyataan” anak buahnya itu. Polri pun bertindak memanggil Susno meminta klarifikasi dan meminta menunjukkan bukti tersebut. Alih - alih mengungkap kasus Susno malah ditetapkan sebagai tersangka pencemaran nama baik yang diadukan balik oleh Edmon Ilyas yang kala itu menjabat sebagai Kapolda Lampung dan Raja Erizman. Satgas anti mafia yang dikomandoi oleh Kuntjoro Mangkubroto bertindak dan memanggil Susno, melalui salah satu anggotanya Denny Indrayana yang juga merupakan staf khusus Presiden bidang hukum mengatakan benar adanya jika ada indikasi penyelewengan dan mafia kasus pajak.
“Kick off” pun dimulai seperti halnya kasus Century publik pun begitu antusias mengikutinya semenarik pertandingan sepak bola. PPATK membeberkan bukti bahwa ada dana mencurigakan ke rekening Gayus di tiga bank berbeda, jika di total mencapai 28 miliar. Gayus pun menjadi target Polri dan satgas anti mafia, Susno yang sebelumnya menjadi tersangka, justru mendapat dukungan dari berbagai pihak dan memintanya untuk terus “bernyanyi” lebih merdu lagi. Susno pun mengungkapkan bahwa ada ruangan makelar kasus di sebelah ruangan Kapolri, meski ungkapan itu benar atau tidak, nyatanya publik dikejutkan dengan status penetapan tersangka dari tiga anggota Polri. Polri pun tak mau kecolongan, bersama satgas mafia kasus mengatakan tak ada kata lain selain menangkap dalang utamanya Gayus Tambunan pegawai pajak golongan III A bergaji 12 juta per bulannya. Gayus kabur ke Singapura, setelah kasusnya popular, disinilah drama sinetron episode berikutnya dimulai. Dikarenakan Indonesia tak ada perjanjian ekstradisi dengan Singapura tersebut maka Indonesia tak bisa menangkap Gayus dan beberapa koruptor lainnya seperti Edi Tansil dan Anggoro Widjojo yang “kabur” ke negeri singa itu. Polri dan satgas mafia hukum pun berangkat ke Singapura, setelah melacak sinyal handphone milik istri Gayus akhirnya bisa “menangkap” Gayus. Polri menilai Gayus menyerahkan diri tapi dari beberapa versi ada yang mengadakan ditangkap saat sedang makan malam di sebuah restoran Padang di Singapura.Gayus pun berhasil dibawa pulang ke Indonesia, kasus ini memasuki babak baru setelah sebelumnya “bermain” di babak pertama. Gayus pun juga “bernyanyi” bahwa yang dia lakukan adalah biasa dan terjadi pula dilainnya, Gayus pun juga mencokot jenderal Polri seperti layaknya yang dilakukan Susno Duadji, Kapolri pun memberhentikan Brigjen Edmon Ilyas sebagai Kapolda Lampung untuk memudahkan pemeriksaan. Pengusaha Andi Kosasih, Haposan Hutagalung, dan beberapa anggota polisi ditetapkan sebagai tersangka. Kabar terakhir pada surat kabar harian Jawa Pos tanggal 8 April 2010, Gayus juga menyebutkan ada 13 orang lagi yang terlibat. Benar - benar sebuah hal yang luar biasa, ternyata tidak hanya sholat saja yang dilakukan berjama’ah, tapi juga korupsi juga demikian.
Belum selesai Kasus Century dan lagi booming-nya kasus Gayus, BPK dan PPATK menemukan dana mencurigakan di salah satu mantan pegawai Dirjen Pajak yang bernilai 100 miliar. Temuan ini memang masih dalam penyelidikan lebih lanjut, mengingat gaji dan pendapatan orang tersebut tak masuk akal. Mirip dengan kasus Gayus tentunya, yang “hanya” bergaji 12 juta golongan III A tapi punya tabungan senilai 28 miliar, rumah mewah senilai 2 miliar, dan beberapa aset wah lainnya. Rakyat pun murka dana pajak yang mereka bayar untuk membangun negeri ini masuk ke kantong seseorang, persis dengan drama Century demonstrasi di mana - mana. Protes melalui situs jejaring sosial Facebook kian merambah. Grup Facebook tolak membayar pajak demi keadilan kian hari kian membludak. Bahkan hingga artikel ini ditulis grup tersebut telah hampir beranggotakan 100 ribu facebookers. Saya sendiri menilai sangat wajar rakyat mengekspresikan kemarahannya tersebut dan berharap pemerintah mendengar jeritan rakyat kita yang kian hari kian depresi dengan kerasnya kehidupan. Terbukti dari salah satu survey menghasilkan 94% rakyat Indonesia sudah mengalami depresi, dari depresi ringan hingga berat. Temuan yang tidak mengenakkan tentunya apalagi diperparah dengan ulah para koruptor, aparat keamanan dan penegak hukum yang bermain kongkalikong “ngembat” uang rakyat.
Memang sejauh ini penegakan hukum di negeri ini cenderung setengah - setengah dan tidak adil. Para koruptor yang “ngembat” uang rakyat miliaran dibiarkan berlenggang, mungkin jika dijebloskan ke penjara selalu ada pengurangan hukuman, entah karena dinilai bersikap kooperatif, bertingkahlaku baik dan sopan,hingga pura - pura sakit ketika diperiksa hingga bisa mengambil hati penegak hukum. Tak hanya itu, kasus - kasus yang belum usai dan belum ada hasilnya sering bias jika ada kasus baru yang lebih menarik, tak usah jauh - jauh kasus Century yang sebelumnya bergaung kini kalah porsi berita dengan kasus Gayus yang menyebabkan perkembangan kasus Century sendiri tak diketahui rakyat. Belum lagi “sinetron baru” kasus dana mencurigakan senilai 100 miliar rupiah ini yang bisa juga membiaskan kasus Gayus dan menutup kasus Century. Hem, tentu para koruptor kian tertawa lantang jika kasusnya tak lagi begitu diekspos kencang dan diketahui rakyat sehingga mereka bisa sedikit mengelus dada.
Tampaknya Presiden harus menetapkan regulasi lebih tegas mengenai maling - maling uang rakyat yang kian hari kian berjama’ah dan tak tersentuh hukum. Jika uang di tabungan Gayus senilai 28 miliar jika kita gunakan untuk memberi makan orang miskin yang kelaparan di negeri ini mungkin sudah hampir keseluruhan gizi mereka tercukupi atau mungkin uang sebesar itu digunakan untuk membangun sekolah. Sudah tentu sekolah - sekolah yang dalam kondisi buruk pasti disulap layak pakai. Kita selaku rakyat tinggal menunggu saja apa yang akan dilakukan Polri, KPK, Satgas Anti Mafia, PPATK, dan BPK dalam mengusut kasus Century dan kasus Gayus. Semoga saja harapan rakyat bisa diemban di pundak mereka, atau setidaknya menghukum seberat - beratnya kepada tersangka kasus - kasus korupsi dan makelar kasus lainnya supaya rakyat Indonesia tak lagi teriak dan depresi karena kemiskinan yang berkepanjangan. Hem, kita tunggu saja sinetron Century dan Gayus in series layaknya sinetron “Cinta Fitri” ini bisa berakhir sesuai harapan kita semua. Menangkap tersangka, mengungkap kasus - kasus lainnya dan menghukum seberat - beratnya.
Avi Rista (XII IPS 1)