Jumat, 30 April 2010

Bedah Juara Piala Dunia 2010

Halo sobat MADANI, sebentar lagi kita akan disuguhi turnamen sepak bola terakbar di bumi ini. Turnamen yang memperebutkan trofi bergengsi Jules Rimet yang diselenggarakan empat tahun sekali ini.Turnamen Piala Dunia kali ini merupakan turnamen yang ke- 19 dalam sejarah yang akan diselenggarakan pertama kali di Benua Afrika, tepatnya di negara Afrika Selatan. Hem tentu kalian penasaran dong! siapa - siapa saja yang merupakan kandidat tim juara dunia 2010 kali ini. Berikut ini ulasan kontestan dari grup A hingga grup H dan peluang - peluang mereka.
Grup A yang dihuni oleh tuan rumah Afrika Selatan, Meksiko, Uruguay, dan Prancis. Unggulan grup ini jelas Prancis, sepintas tim asuhan Raymond Dommench ini tak mendapat saingan berat. Tapi tunggu dulu, Afsel dengan dukungan supoternya tentu tak mau sekedar menjadi penggembira di ajang ini. Memiliki bintang - bintang yang bermain di liga - liga Eropa seperti Steven Pienaar yang bermain di klub Everton, Benni McCarthy dan Erlio Van Heerden yang bermain di Blackburn Rovers di Liga Inggris membuat mereka menjadi tim underdog yang layak diperhitungkan. Meksiko dibawah asuhan Javier Aguirre dengan skuad mudanya juga layaknya menjadi pengganjal utama langkah Les Blues -julukan Prancis-. Carlos Vela, Giovanni Dos Santos, Cuauhtemac Blanco, Rafael Marquez dan Carlos Salcido merupakan jaminan mantap kombinasi pemain muda dan senior ala Aguirre. Uruguay pun demikian dengan semangat khas Amerika Latin mereka juga mengandalkan sederet nama yang berlaga di liga eropa seperti Diego Forlan (Atletico Madrid), Martin Caceres (Juventus), dan Luiz Suarez (Ajax Amsterdam) ditambah polesan dingin Oscar Warrington Tabarez. Ketiga tim tersebut bisa saja membuyarkan impian Frank Ribery cs, apalagi performa Prancis di kualifikasi Piala Dunia tak begitu memuaskan. Bahkan lolos di Piala Dunia 2010 ini berkat gol kontroversial Thierry Henry ketika play off melawan Irlandia. Namun, jika melihat penampilan secara individu Prancis layak menjadi unggulan, selain itu mereka juga pernah menjadi juara dunia sekali pada tahun 1998. Jadi Prancis belum tentu akan melenggang kangkung menuju fase 16 besar, andai performa mereka masih sama dengan performa di kualifikasi grup.
Grup B tampaknya satu tempat akan menjadi milik Argentina, sedangkan jatah satu tim lainnya akan diperebutkan oleh Nigeria, Korea Selatan dan Yunani. Argentina layak menjadi unggulan pertama karena memiliki pemain - pemain top dunia seperti pemain yang menyabet gelar pemain terbaik dunia 2009 Lionel Andreas Messi. Ya Messi si bocah ajaib 21 tahun ini akan menjadi pembeda di grup ini. Aksi - aksinya di klubnya Barcelona membuat pemain belakang lain tentu ngeri menghadapi. Terakhir kali Messi mencatatakan namanya menjadi pemain ke- 5 yang menciptakan 4 gol sekaligus dalam satu partai di Liga Champions Eropa kala menghempaskan Arsenal.Tengok pulalah tandem Messi yakni Gonzalo Higuain yang juga menjadi top skor Real Madrid dengan 23 golnya atau berada di urutan kedua pencetak gol terbanyak di Liga BBVA Spanyol. Belum lagi masih ada nama - nama lain seperti Sergio Aguerro (Atletico Madrid), Javier Mascherano (Liverpool) dan lainnya. Sayangnya, Argentina masih dihadapkan dengan problem strategi yang cocok beberapa kali Diego Maradonna merombak skuadnya di fase kualifikasi. Inilah yang mengakibatkan Argentina tak diunggulkan melenggang hingga final, prediksi dari jurnalis MADANI, Argentina hingga perempat final. Nigeria yang tak lolos Piala Dunia 2006 berbenah peremajaan skuad dilakukan hasilnya cukup apik, diperkuat sebagian pemain muda seperti Victor Obinna (Malaga) serta John Mikel Obi (Chelsea) dan disokong seperti Nwanko Kanu (Portsmouth) dan Obafemi Martins (Wolfsburg) menjadikan Nigeria layak berbicara banyak. Korea Selatan yang masih mengandalkan veteran Piala Dunia 2002 yang kala itu Korsel berhasil melenggang hingga fase semifinal. Park Ji Sung (Manchester United), Lee Young Pyo (Al Hilal) dan Lee Won Jae (Suwon) merupakan sisa - sisa veteran Piala Dunia 2002. Tentu pengalaman mereka amat dibutuhkan pemain muda seperti Park Chu Young (As Monaco), dan Lee Chun Yong (Bolton Wanderers). Yunani juara eropa 2008 ini juga mengencangkan sejuta harapan dibawah asuhan Otto Rehagel. Giorgios Samaras (Celtic) dan Giorgios Karagounis (Panathinaikos) menjadi pemain kunci Yunani di Piala Dunia 2010 ini. Memainkan pola bertahan ini menambahkan dua pemain ini amat sentral kala tim ini memainkan serangan cepat. Hem, tampaknya Argentina masih belum bisa tertahankan di grup ini, peluang lolos berikutnya tampaknya menjadi milik ketiga tim, dimana mereka yang konsisten itulah yang akan lolos 16 besar.
Grup C, persaingan klasik Amerika vs Inggris menjadi bumbu di grup ini. Namun, jika menilik performa pasukan Fabio Capello Inggris layak menjadi tim yang diunggulakn menjadi juara grup. Kendala Inggris yang kronis hanya pada sektor penjaga gawang yang tak menemukan sosok kipper yang stabil, David James (Portsmouth) sudah uzur memasuki usia 40 tahun dan sering blunder, Robert Green (West Ham) setali tiga uang. Harapan Capello tertuju pada Ben Foster penampilan apiknya bersama Manchester United dalam beberapa laga membuat Capello sedikit menghela nafas akan krisis kipper Inggris, tapi dengan umurnya yang masih muda pemilihan Foster sebagai kipper utama The Three Lions bisa menjadi boomerang dikarenakan pengalamannya yang minim. Amerika Serikat finalis Piala Konfederasi 2009 ini punya modal menjadi pengganjal Inggris, dengan skuad yang berada di usia keemasan dan performa di fase kualifikasi dan Piala Konfederasi 2009 plus tangan dingin pelatih Bob Bradley. Amerika juga memiliki pemain - pemain yang bermain di tim - tim eropa seperti Landon Donovan (Everton) dan Clint Dempsey (Fulham). Aljazair secara mengejutkan lolos untuk kedua kalinya menuju putaran final Piala Dunia 2010. Bermodalkan pemain - pemain muda macam Karim Ziani (Wolfsburg) dan Mehdi Megni (Lazio) membuat target tak hanya numpang lewat bisa terealisasikan. Tetapi, dengan skuad yang minim pengalaman rasanya sulit untuk Aljazair berbicara banyak di turnamen ini. Slovenia untuk kali kedua setelah tahun 2002 berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Negara pecahan Uni Soviet ini menjadikan semangat ala Eropa Timur menjadi modal, apalagi mereka tak memiliki bintang dan hanya mengandalkan kolektivitas, mungkin hanya nama Robert Koren (West Bronwich Albion) yang patut diandalkan. Tapi ketimpangan antara skuad inti dan cadangan membuat Matjaz Kek sulit merombak skuadnya jika ada pemain inti yang absen. So langkah Inggris ke 16 besar kemungkinan besar akan ditemani oleh Amerika Serikat, jika kedua klub tersebut bisa konsisten layaknya fase kualifikasi grup.
Grup D merupakan grup neraka ke dua setelah grup G. Jerman, Australia, Serbia, dan Ghana, melihat pengalaman dan tradisi Jerman tetap menjadi favorit juara grup ini, apalagi dipadukan semangat anak muda khas warisan Adolf Hitler, Jerman menjadikan tim yang tak kenal lelah.Lini perlini mempunyai skuad yang seimbang, satu problem Joachim Loew arsitek Jerman yaitu penjaga gawang. Ya sama dengan Inggris, Jerman juga mengalami krisis kipper usai Oliver Kahn dan Jens Lehman pension dari Timnas, belum lagi ditambah kasus bunuh diri yang menimpa kipper andalan Robert Enke yang menabrakan diri di kereta api pada usia 32 tahun. Praktis Jerman minim nama - nama diposisi ini, Manuel Neuer (Schalke), Tim Wiese (Werder Bremen) dan Rene Edler (Leverkusen) tampil labil di timnya masing - masing. Apalagi ketiganya masih muda dan minim pengalaman hanya Tim Wiese yang sedikit lebih senior, sedangkan kipper Jerman lainnya lebih parah. Australia, bergabung ke dalam zona Asia pada kualifikasi merupakan sebuah keberuntungan di Asia lah The Socceroos-julukan Australia- ditempa. Mengandalkan muka - muka lama seperti Tim Cahill (Everton) dan Harry Kewell (Galatasary) dikombinasikan pemain muda macam Dario Vidosic (Fc Nurnberg, Jerman) membuat peluang Australia menemani Jerman terbuka. Serbia salah satu negara pecahan negara Uni Soviet ini baru pertama kali masuk Piala Dunia setelah memisahkan diri dari negara Serbia & Montenegro. Tapi jika melihat skuad tampaknya Serbia cukup bisa diprediksi bisa berbicara banyak di turnamen ini, lihatlah nama - nama Nemanja Vidic defender andalan Manchester United, Dejan Stankovic (Inter Milan), Branislav Ivanovic (Chelsea) dan Milos Krasic (CSKA Moskow) menjadi punggawa andalan. Di line up cadangan pun Serbia masih memiliki pemain - pemain yang malang melintang di liga - liga top eropa seperti Zoran Tosic gelandang Manchester United. Ghana merupakan tim pertama yang lolos dari kualifikasi Piala Dunia. Mengandalkan kekuatan lini tengah yang dihuni pemain bernafas kuda seperti Michael Essien (Chelsea) dan Stephen Appiah (Bologna) membuat mereka pantas dipandangkan belum lagi Ghana mempunyai striker dengan fisik prima khas Afrika macam Asamoah Gyan (Rennes). Jika tak ada kejutan grup ini menjadi milik Jerman, tinggal siapa pendamping Jerman ke 16 besar inilah yang menarik mengingat kekuatan 3 tim lain yang sama.
Grup E dihuni Belanda, Denmark, Jepang dan Kamerun. Belanda yang dikenal doyan menyerang menjadi unggulan mutlak grup ini. Performa di fase kualifikasi yang memasukkan 17 gol dan hanya kebobolan 2 gol membuat Der Oranje-julukan Belanda- tercatat tim deficit gol terkecil +15 gol. Diperkuat pemain - pemain yang menjadi nyawa serangan di timnya masing - masing membuat arsitek Bert Van Marwijk tak kesulitan dalam memilih pemain. Formasi 4-3-3 total football menjadi pegangan sejak era Rinus Michael, Wesley Sneijder (Inter Milan) menjadi pengatur serangan Belanda. Tapi Belanda juga masih memiliki Arjen Robben yang kian moncer dengan Bayern Munchen, Robin Van Persie (Arsenal) dan Rafael Van Der Vaart yang kembali “bernafas” di Real Madrid. Tim dinamit- julukan Denmark-, mengombinasikan pemain muda potensial, seperti Simon Kjaer (Palermo) serta Nicklas Bendtner (Arsenal) dan pemain senior seperti Cristian Poulsen (Juventus) dan John Dahl Tomasson (Feyenoord, Belanda). Satu kekurangan Denmark dari pengamatan saya yaitu sisi kanan yang cenderung agresif dan sisi kiri yang terlihat defensif. Ya Martin Poulsen arsitek Denmark masih memiliki segudang PR jika ingin lolos ke babak 16 besar. Jepang, inilah kali ketiga secara beruntun mereka bisa lolos ke putaran final Piala Dunia. 2002 lalu mereka mencatakan sejarah dengan lolos ke babak 16 besar. Pelatih Takeshi Okada pun masih - masih mengandalkan muka - muka lama seperti Yuzi Nakazawa (Yokohama Marinos) hingga Shunsuke Nakamura playmaker andalan Jepang yang bermain di Espanyol. Tak hanya itu Jepang juga diperkuat pemain terbaik Asia 2009, Yasuhito Endo (Gamba Osaka) dengan kejeniusan Okada target hingga ke semifinal Jepang agaknya sulit jika menilik tim lainnya, tapi dengan semangat khas Asia Timur bukan tak mungkin Samurai Biru menghunuskan tim - tim lain. Singa Gurun yang 2006 lalu tak turut berpartisipasi dipastikan memendam dendam yang begitu dalam. Diperkuat bomber haus gol Samuel Eto’o (Inter Milan) dan rata - rata pemain muda yang tengah bersinar, seperti Alexander Song (Arsenal) Assou Ekotto (Tottenham) dan Eyong Enoh (Ajax Amsterdam).
Grup F, dihuni sang juara bertahan Italia, Paraguay, Slovakia dan Selandia Baru. Italia sebagai juara bertahan memboyong misi mempertahan gelar juara sekaligus menyamai peroleh 5 kali gelar juara dunia yang diperoleh Brazil tampaknya bisa berjalan mulus setidaknya untuk lolos dari penyisihan grup F. Mengandalkan pelatih yang juga turut mengantarkan Italia juara dunia 2006 Marcello Lippi, Italia diprediksikan lolos dengan mudah dari grup ini. Hanya Italia patut mewaspadai jika mereka bertemu tim - tim yang lebih elite, dengan rata - rata umur yang tua yang menghuni skuad Gli Azzuri membuat mereka kalah dalam hal fisik dan stamina. Andrea Pirlo, Fabio Cannavarro, Mauro Camoranesi hingga Gianlugi Buffon merupakan alumni - alumni yang turut mengantarkan Italia juara 2006 lalu. Jika Italia ingin mengulangi sukses 4 tahun lalu setidaknya Lippi harus mengubah komposisi pemainnya dengan yang lebih muda. Paraguay merupakan satu dari lima tim zona Amerika Latin yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2010. Mengandalakan pertahanan grendel dan serangan balik cepat membuat Paraguay bisa sedikit bernafas di grup f ini. Roque Santa Cruz (Manchester City) dan Oscar Cardozo (Benfica) top skor Eropa League 2009-2010 merupakan pemain Paraguay yang mengecap kerasnya liga Eropa. Slovakia, negara pecahan Cekoslovakia ini baru pertama kali berpartisipasi di Piala Dunia, terakhir kali mereka berpartisipasi masih bergabung dengan Cekoslovakia pada Piala Dunia 1982. Mengandalkan bakat - bakat muda yang digembleng di liga - liga elite Eropa seperti Marek Hamsik (Napoli), Miroslav Stoch (Fc Twente) dan Robert Vittek (Lille, Prancis) membuat skuad Slovakia seakan penuh tenaga. Dibawah tangan dingin Vladimir Weiss, Slovakia bisa sedikit berbicara banyak. Namun kendala skuad yang tak seimbang antara inti dan cadangan plus ketergantungan kepada Marek Hamsik membuat langkah Slovakia tak berjalan mulus. Selandia Baru sungguh beruntung keluarnya Australia dari Zona Ocenia membuat Selandia Baru satu - satu tim unggulan di zona ini. Lolos ke Piala Dunia melewati play off dengan wakil dari Zona Asia Bahrain, bermain di leg pertama di kandang Bahrain bermain imbang 0-0 dan menang 1-o sendiri di kandang sendiri membuat Selandia Baru mencatatkan sejarah setelah lebih dari dua dekade tak berpartisipasi di Piala Dunia, perlu diketahui ini adalah kedua kalinya Selandia Baru lolos pertama kali pada tahun 1982. Mengandalkan pemain yang merumput di Liga Eropa seperti Chris Killen (Celtics) dan Ryan Nelsen (Blackburn Rovers), tampaknya membuat Selandia Baru agak kesulitan apalagi dengan minimnya pengalaman bermain di turnamen berkelas wahid di dunia ini membuat langkah Selandia Baru terhitung sulit, bahkan tak mungkin Selandia Baru hanya menjadi penggembira turnamen. Tapi dengan semangat dan kolektivitas Selandia Baru tak boleh dipandang sebelah mata. Di grup F ini Italia tampaknya tak akan terhenti bila penampilan mereka akan konsisten, Paraguay yang akan menjadi ganjalan langkah mereka, sedangkan dua tim lain harus bekerja ekstra keras menghadang Gli Azzuri.
Grup G adalah grup neraka di Piala Dunia 2010 ini, Brazil, Portugal, Pantai Gading dan Korea Utara penghuninya. Sekilas Brazil akan lolos dengan mudah, tapi lihat dulu performa selama kualifikasi grup zona Conmebol masih labil dan tak konsisten. Tapi Brazil tetaplah Brazil dengan segudang pemain berbakat di negara itu membuat Dunga pelatih Brazil tak perlu pusing - pusing memilih pemain. Sebian besar skuad Brazil menjadi andalan di tim - tim elite eropa seperti Ronaldinho (Ac Milan), Ricardo Izekson Dos Santos Leite atau Kaka yang bermain di raksasa Spanyol Real Madrid, Luis Fabiano (Sevilla) dan masih banyak lagi. Satu hal lagi yang membuat Brazil menjadi unggulan kuat juara Piala Dunia yaitu catatan index actim dari spnsor resmi Piala Dunia 2010 Castrol Oil, dengan nilai jauh mengungguli Spanyol yang berada di peringkat dua dan Jerman serta Argentina yang masing - masing berada di peringkat 3 dan 4. Index actim Castrol ini diambil dari catatan selama mengikuti Piala Dunia sebelumnya, koefisien per pertandingan mulai dari kualifikasi Piala Dunia, performa pemain di tim masing - masing dan catatan kemenangan pada laga - laga persahabat resmi FIFA. Apalagi saat ini Brazil masih menjadi tim terbanyak yang mengoleksi gelar Piala Dunia dengan torehan 5 kali. “Mimpi itu datang!” Begitulah kata pelatih Korea Utara Kim Jong Hun sesaat setelah memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 zona Asia. Bagaimana tidak Korut harus menanti 44 tahun untuk kembali berlaga di pentas turnamen sepak bola terakbar di bumi ini. Berbeda dengan saudaranya Korut baru sekali tampil di Piala Dunia. Mengandalkan hampir 95% pemain liga lokal Korut layak menjadi tim kuda hitam, dengan semangat khas ala Asia Timur, Korut bisa saja menjadi boomerang bagi 3 tim unggulan lain di grup ini. Dengan rata - rata usia skuad Korea Utara yang termuda membuat nafas mereka lebih agresif dalam 90 menit. Namun minimnya pengalaman juga membuat Korut bisa dikatakan sebagai penggembira, ingat mereka merupakan kontestan Piala Dunia 2010 dengan peringkat FIFA terendah yaitu 84. Pantai Gading lolos pertama kali pada Piala Dunia 2006 lalu, tapi prestasinya pada gelaran lalu yang fenomenal membuat Pantai Gading diandalkan membuat kejutan bagi Brazil dan Portugal. Hampir semua pemain Timnas Pantai Gading bermain di klub - klub eropa, bahkan beberapa diantaranya menjadi punggawa tim - tim elite seperti Didier Drogaba (Chelsea), Yaya Toure (Barcelona), Kolo Toure (Manchester City) dan Salamon Kalou (Chelsea). Tangan dingin Sven Goran Eriksson membuat kepercayan Pantai Gading meningkat, hanya satu - satunya kendala sekarang yaitu cedera yang masih menimpa kapten tim Didier Drogba. Droga diprediksikan tak bisa bermain di Piala Dunia karena harus menjalani operasi lutut dan membutuhkan masa pemulihan yang lama. Jika Eriksson bisa menemukan pengganti Drogba Pantai Gading tentu begitu menakutkan dengan fisik prima ala Afrika, dipadukan pengalaman pemain yang bermain di liga - liga elite eropa. Portugal merupakan tim ungulan dari zona Eropa yang terseok - seok lolos dari penyisihan grup zona Eropa. Bermodalkan talenta - talenta hebat Portugal diprediksi mudah lolos dari kualifikasi tapi apa lacurnya Portugal harus menunggu hingga matchday akhir untuk lolos. Tapi bukan berarti mereka tak diunggulkan di Piala Dunia 2010 ini. Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Deco de Souza (Chelsea), Nani (Man. Utd) dan Pepe (Real Madrid) merupakan jaminan dan tulang punggung Seleccao-julukan Portugal- di Piala Dunia 2010 ini. Dengan bakat - bakat istimewa tersebut Portugal diyakini mampu memperoleh tiket 16 besar dengan syarat mereka mampu melumpuhkan tarian samba Brazil, stamina prima ala Pantai Gading dan Spirit pantang menyerah ala Korea Utara. Pelatih Portugal Carlos Queiroz pun yakin peluang timnya melaju ke 16 besar begitu besar tergantung bagaimana caranya meredam Brazil. Grup G merupakan grup neraka sulit memprediksi siapa yang akan lolos ke 16 besar, tapi jika melihat tradisi dan catatan index actim Castrol Brazil tampaknya akan terus melaju ke final, bahkan mungkin kembali menggenggam juara seiring labilnya unggulan lain macam Spanyol, Italia dan Argentina
Grup terakhir yakni grup H yang dihuni oleh Spanyol, Swiss, Honduras dan Cile. Prestasi menawan di Piala Eropa 2008 dan kualifikasi grup Piala Dunia membuat Spanyol menjadi tim yang dijagokan juara Piala Dunia 2010 setelah Brazil dan memang catatan dari index actim Castrol pun demikian, Spanyol menduduki peringkat setelah Brazil. Materi pemain kelas wahid dan pelatih bertangan dingin ala Vicente Del Bosque alasannya. Andres Iniesta dan Xavi Hernandez (Barcelona) Cesc Fabregas (Arsenal) dan David Silva (Valencia) merupakan pemain konduktor serangan kelas dunia di klub masing - masing, belum lagi Spanyol juga masih punya striker pembunuh macam David Villa dan Fernando Torres. Spanyol merupakan tim yang stylish cenderung memainkan sepak bola indah dengan penguasaan ball possession terbanyak selama di kualifikasi grup. Kendala Spanyol yakni performa para pemain mereka yang cenderung divorsir untuk klub masing - masing khususnya yang memperkuat Barcelona dan Real Madrid untuk memperebutkan gelar juara Liga BBVA, belum lagi pemain Barcelona yang juga harus membagi waktu di Liga Champions yang memasuki fase semifinal. Perlu dingat kala tahun 2008 itu Luis Aragones pelatih Spanyol tak terganggu masalah kebugaran pemain karena Real Madrid juara Liga BBVA pecan ke- 35, artinya masih ada waktu untuk recovery. Kebugaran dan cedera merupakan masalah Spanyol saat ini, jika Bosque bisa mengatasi bukan tak mungkin Spanyol merengkuh trofi Piala Dunia pertama kalinya. Swiss konsisten di kualifikasi grup dengan memetik 6 kemenangan, 3 seri dan sekali kalah, dibawah asuhan Otmar Hitzfield memang Swiss tampak begitu solid, kombinasi pemain - pemain muda potensial dengan pemain senior jawabannya. Tranquillo Barnetta (Bayern Leverkusen), Philippe Senderos, Eren Derdiyok (B.Leverkusen), Hakan Yakin (Luzern, Swiss) dan Blaise N’Kufo (Fc Twente, Belanda) menjadi elemen penting tim nantinya. Honduras lolos ke putaran final Piala Dunia dengan dramatis, ditolong oleh gol detik - detik akhir kala AS menahan imbang 2 - 2. Honduras berhak lolos dengan unggul selisih gol dengan Kosta Rika. Terakhir kali Honduras merasakan atmosfer Piala Dunia pada tahun 1982. Di tangan pelatih Reinaldo Rueda Honduras disulap menjadi tim yang seimbang, 4-4-2 menjadi andalan Los Catrachos (julukan Honduras). Di lini belakang Honduras mengandalkan pemain - pemain muda seperti Erick Norales (Marathon, Honduras) dengan usia 24 tahun, Maynor Figueroa bek Wigan Atletchic dengan usia 26 tahun dan Emilio Izaguirre 23 tahun dari klub Motagua, Honduras. Bintang Honduras yaitu David Suazo, striker kelahiran 5 November 1979 ini mempunyai segudang pengalaman memperkuat tim Italia, Cagliari dan Inter Milan. Namun jika mengandalkan Suazo seorang sulit bagi Honduras untuk berbicara lebih di turnamen ini. Piala Dunia 1998 Cile menjadi buah bibir dengan Ivan Zamorano dan Marcelo Salas sebagai kekuatan tim, dua pemain itu mengantarkan Cile ke babak 16 besar. Piala Dunia 2010 ini tak ada lagi duo Za- Sa. Mengandalkan kolektivitas tim asuhan Marcelo Bielsa siap berbicara banyak. Matias Fernandez (Benfica), Arturo Vidal (Leverkusen) dan Humberto Suazo. Suazo striker berusia 28 tahun ini menjadi mesin gol La Roja (Julukan Cile). Di grup terakhir ini langkah stylish ala Spanyol tampaknya tak akan terbendung tinggal bagaimana kondisi dari internal Spanyol sendiri.
Dari beberapa kontestan Piala Dunia 2010, tampaknya Brazil dan Spanyol diprediksi akan bertemu di final, tercatat di 58% peluang mereka bertemu. Data ini berasal dari www.castrol.com, jika kontestan lain masih memiliki problem yang belum terpecahkan rasanya sulit menghadang langkah dua tim itu.
Avi Rista Midaada (XII IPS 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar