Sabtu, 20 Februari 2010

Indonesia Butuh Perubahan


Kamis 28 Januari 2010 genap 100 hari pemerintahan SBY -Boediono dengan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II nya. Ya sebelum resmi dilantik Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menyusun berbagai program kerja di antaranya pemberantasan korupsi dan mafia hukum. Memang jika kita flashback ke belakang pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I bagaimana rakyat seolah mengelu- elukan kesuksesan dengan pemberantasan korupsinya melalui sebuah lembaga bernama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Melalui lembaga ini bermilyar uang negara bisa diselamatkan dan para pelakunya berhasil dijebloskan ke jeruji besi. Tapi jika kita tengok kinerja lembaga lain justru tak sesuai yang diharapkan.
100 hari pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II telah dilalui, tapi tak semuanya berjalan dengan mulus kerikil - kerikil tajam mengadang laju roda bus yang dikendarai SBY dan Boediono. Jika di agama kita mengenal 100 hari setelah kematian seseorang disambut dengan yasin dan tahlil. Tapi jika 100 hari pemerintahan SBY Boediono tidak demikian, justru sebaliknya sambutan demo langsung mewarnai. Sudah resiko memang, tapi bagaimanapun apa yang menjadi tuntutan pendemo tidak semudah mengucapkannya, menjalankannya pun semudah membalikkan telapak tangan. Bukannya berpihak pada SBY Boediono tapi memang kenyataannya di lapangan menunjukkan itu, bagaimana mungkin seorang presiden dapat mengawasi satu per satu orang di negara yang memiliki hampir 200 jutaan penduduk.
Beberapa program penting telah ditunggu oleh rakyat dalam 5 tahun ke depan, tapi rasanya 100 hari merupakan cerminan 5 tahun ke depan memang ada benarnya. Jika 100 hari saja masih banyak program yang belum berhasil dan maksimal dijalankan bagaiman dengan 5 tahun ke depan? Sebenarnya tugas SBY Boediono dan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hanya meneruskan apa yang sudah diraih oleh Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I. Tapi yang jadi permasalahan sekarang tampaknya hal itu sulit diwujudkan, bukannya malah lebih dewasa dalam menyikapi suatu persoalan rakyat, namun justru sebaliknya terlihat gagap dan seperti seorang pemula yang baru belajar berpolitik.
Kasus Bank Century, mafia hukum, KKN, carut marutnya dunia pendidikan, peningkatan perekonomian akan menjadi PR (Pekerjaan Rumah) yang luar biasa berat bagi SBY Boediono beserta jajarannya. Bukan tidak mungkin jika gagal ditengah jalan rakyat yang dahulunya mengelu-elukan SBY berubah 180 derajat menuntut SBY mundur atau bahkan mencaci maki. Indonesia membutuhkan perubahan dan gebrakan ke depannya. Sudah selayaknya 100 hari pemerintahan SBY Boediono menjadi cerminan positif 5 tahun yang akan datang. SAVE INDONESIA NOW!!!
Avi Rista (XII IPS 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar