Senin, 24 Agustus 2009

Mengembangkan Wisata Kerajinan Mebel dan Ukiran Kayu di Bojonegoro dengan BBB


Bojonegoro sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, berbatasan dengan Kabupaten Tuban di sebelah utara, Kabupaten Lamongan di sebelah timur, Kabupaten Blora di sebelah barat, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Ngawi di sebelah selatan. Secara astronomis Kabupaten Bojonegoro terletak pada 111º 25’BT hingga 112º 09’BT dan 65º 9’LS hingga 73º 9’LS, (sedangkan secara geografis Kabupaten Bojonegoro terletak pada dataran rendah dengan di apit dua pegunungan, di sebelah utara Kabupaten Bojonegoro terdapat Pegunungan Kapur Utara dan disisi selatan terdapat Pegunungan Kapur Selatan. Kabupaten Bojonegoro dengan luas 2.384 km², dengan terbagi menjadi 30 kecamatan. Bojonegoro memiliki berbagai kekayaan alam yang di identitikan dengan migas alias minyak bumi dan gas alam.
Pada sektor pariwisata, Kabupaten Bojonegoro kaya akan potensi pariwisata baik wisata alam, wisata agrobisnis, wisata kerajinan dan kesenian, serta wisata kebudayaan, jika dikembangkan bukan tidak mungkin akan menambah pemasukan bagi APBD (Anggaran Per Belanjaan Daerah). Sebagai promosi pariwisata dan potensi daerah Pemerintah Daerah hendaknya mempromosikannya dengan mengadakan program BBB.
BBB merupakan sebuah singkatan dari Bulan Berkunjung ke Bojonegoro, seperti layaknya yang dilakukan oleh Kabupaten Jember yang mempromosikan daerahnya dengan program BBJ (Bulan Berkunjung ke Jember). Dari namanya jelas bahwa ini diselenggarakan pada bulan – bulan tertentu untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Program ini diadakan rutin setahun sekali pada bulan yang strategis atau bertepatan dengan momen tertentu seperti Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro, tetapi waktunya satu hingga dua bulan.
Program ini tidak akan terselenggara dengan meriah dan semarak jika didalamnya tidak dikemas dengan acara – acara menarik. Oleh karena itu didalamnya perlu diselenggarakan berbagai acara. Sebagai promosi wisata kerajinan, bisa diselenggarakan pameran produk - produk kerajinan daerah seperti : kerajinan mebel, gerabah, bubut kayu, batokan, batu onnix dan sebagainya. Lokasi yang dipilih sebagai tempat pameran pun harus dipilih lokasi yang strategis supaya masyarakat berperan serta. Lain itu pula kita juga bisa mengundang para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagai pengembangan wisata kesenian dan kebudayaan, kita bisa menyelenggarakan festival kesenian dan kebudayaan asli daerah, jika di Kabupaten Jember ada JCC (Jember Carnaval Contest) maka kita bisa tiru, tapi tentu dengan yang lebih meriah. Selain itu kita bisa mengundang beberapa pejabat negara, serta beberapa duta besar negara – negara untuk mempromosikannya ke luar negeri. Diharapkan dengan mengundang duta besar tersebut mereka dapat mempromosikannya kembali di negara asalnya masing – masing. Bisa juga kita mengundang wartawan lokal dan asing untuk meliput seluruh kegiatan BBB.
Memang jika mengadakan program promosi semacam itu akan menguras banyak, oleh sebab itu dana program ini sebaiknya sedikit diambil dari APBD dan mencari sponsor sebagai penyokong dana. Jika semuanya telah ada beberapa potensi wisata Bojonegoro baik disektor wisata alam, wisata agrobisnis, wisata kebudayaan, dan kerajinan dapat terpromosikan pada warga Bojonegoro sendiri, luar Bojonegoro, syukur – syukur mencapai luar negeri.
Wisata alam Bojonegoro diwakili oleh Wisata Kayangan Api yaitu berupa sumber api yang tak kunjung padam yang terletak pada kawasan hutan lindung di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem, Kayangan Api merupakan suatu tempat wisata andalan sekalius ikon wisata Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya, masih ada Waduk Pacal merupakan sebuah obyek wisata alam yang merupakan bangunan sarana pengairan peninggalan zaman belanda, yang dibangun pada tahun 1933 dengan manfaat multifungsi. Daya tarik wisata adalah kemegahan dan kekokohan bangunan peninggalan zaman belanda tahun 1933 dengan panorama alam dan hutan jati yang mempesona. Waduk Pacal ini terletak di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro (http://www.bojonegorokab.go.id/) .
Wisata dari segi agrobisnis Kabupaten Bojonegoro juga memiliki potensi pada salak wedi dan blimbing. Jika di Malang dan Batu ada wisata agrobisnis macam apel, teh, dan strawberry, mengapa di Bojonegoro tidak ada agrowisata salak wedi dan blimbing?. Maka jika salak wedi dan blimbing dapat dikembangkan dengan bagus ini akan menambah penghasilan bagi para petaninya sendiri serta masyarakat sekitarnya dan yang pasti juga menghasilkan pemasukan baru bagi daerah.
Di sektor kebudayaan, Kabupaten Bojonegoro memiliki aset Suku Samin yang banyak di jumpai di Kecamatan Ngraho. Suku Samin secara tidak kita sadari merupakan daerah cagar budaya yang layak dijadikan wisata budaya. Beberapa perguruan tinggi pernah mengadakan penelitian di daerah ini, tidak hanya dari dalam negeri saja, tapi juga luar negeri. Di bidang kesenian dan kerajinan Bojonegoro memiliki beberapa tempat yang bisa dijadikan objek wisata di antara lain untuk kesenian misalnya sinden yang terdapat di utara Pasar Kota Bojonegoro. Kerajinan Bojonegoro antara lain Kerajinan Batu Onix yang terbuat dari batu tambang onix yang melimpah di daerah selatan Bojonegoro, industri ini banyak terdapat di daerah Gondang. Ada juga kerajinan batokan yang terdapat di Kecamatan Kasiman, kerajinan ini memanfatkan batok kelapa sebagai bahan dasarnya.
Di Kecamatan Bojonegoro sendiri terdapat sentra industri mebel yang terletak di Desa Sukorejo. Terbuat dari salah satu kayu jati berkualitas terbaik di Indonesia, bahkan dunia, industri mebel ini amat potensial dijadikan sebagai objek wisata andalan Bojonegoro. Para wisatawan tentu akan terpesona dengan proses pembuatan mebel dari mula – mulanya kayu gelondongan yang begitu besar, para perajin membuat berbagai hasil karya yang begitu indah dari kayu jati tersebut. Mebel yang sudah jadi biasanya ditaruh di showroom – showroom yang fungsinya untuk memamerkan kerajinan mebel ukir kayu jati itu kepada pengunjung. Pengunjung akan disuguhi berbagai macam kreasi mebel ukir kayu jati mulai dari, meja, kursi, vas bunga, lemari, tempat tidur dan hiasan – hiasan lain macam motor Harley, jam dinding, tempat lampu, dan lain sebagainya yang tentu semuanya diukir dengan sedemikian rupa melalui jiwa seni yang tinggi. Belum puas dengan bentuk mebel ukir sesuai kehendak kita? Tenang, jika pengunjung menginginkan sedikit variasi dan menyesuaikan ukuran sesuai selera anda, pengunjung bisa memesan desain dan bentuknya sendiri. Tentu ini dengan harga yang sedikit lebih mahal, tapi jika itu memang selera anda, anda pasti dijamin puas dengan desain yang rancang sendiri ini.
Dari hasil wawancara kami dengan salah satu pengrajin bernama Bapak Olien pemilik UD Jati Asri Jalan Brigjen Sutoyo No. 81 bahwa penjualan kerajinan mebel kayu jati sendiri sudah merambah di berbagai daerah di Indonesia, seperti : Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Semarang, dan Madura. Dari berbagai daerah pemasaran mebel kayu jati, Madura merupakan daerah permintaan barang paling besar. Selain dari kota – kota besar di Indonesia hasil dari kerajinan industri mebel kayu jati ini sudah menembus pasar internasional macam Australia, Jerman, Malaysia, dan Singapura. Bisa dibayangkan kualitas suatu barang jika sudah sampai menembus ekspor ke luar negeri. Secara tidak kita sadari industri mebel dan ukir kayu jati ini merupakan sebuah aset yang bisa melambungkan nama Kabupaten Bojonegoro, sekaligus dijadikan objek wisata. Jelas, jika pengunjung dan permintaan bertambah secara otomatis ini akan membuat pengusaha merekrut karyawan baru untuk memenuhi kuota permintaan konsumen, dengan begitu akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Lain itu dengan meningkatnya pengunjung dari wisatawan domestik atau bahkan wisatawan mancanegara akan menghidupkan perekonomian masyarakat Bojonegoro, ambil contoh wisatawan tentu akan membutuhkan penginapan dan hotel, sehingga dengan sendirinya meningkatkan pendapatan pengusaha hotel.
Dengan program BBB promosi wisata Bojonegoro diharapkan lebih intensif untuk menggali potensi lokal. Sehingga beberapa wisata unggulan macam industri kerajianan mebel dan ukiran kayu bisa dikenal masyrakat Indonesia maupun luar negeri, hingga mereka berminat berkunjung ke Bojonegoro. Jadi tidak alasan lagi bagi Bojonegoro untuk kalah dengan Lamongan khususnya di bidang Pariwisata.
By Avi Rista M. (XII IPS 1) dan Lailatul Qomari'ah (XI IPA 1)
*Artikel merupakan Juara 2 Lomba Essay Writing and Debate Contest Imago antar SMA/SMK/MA se Kab. Bojonegoro 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar